Gambar: Suasana FGD Penyusunan Modul MicroSkill by DTS

  • Bagikan

Yogyakarta, 6 November 2024 –Dalam upaya membangun karakter dan mental untuk SDM Indonesia serta memberikan edukasi yang kuat terhadap Smart Village dan bahaya judi online serta meningkatkan literasi digital bagi generasi muda, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Yogyakarta melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan modul pembelajaran dengan tema “ Tangkal Bahaya Judi Online dan Smart village panduan membangun ekonomi kreatif desa berbasis digital”.

Kegiatan yang dihadiri oleh pakar pendidikan, psikolog, ahli teknologi informasi, pariwisata dan tim BPSDMP Kominfo Yogyakarta ini bertujuan untuk merumuskan modul pembelajaran Mikro Skill by Digital Talent Scholarship. Tujuanya agar dapat memperkuat sikap mental generasi muda dalam menghadapi tantangan era digital, khususnya ancaman dari praktik judi online dan panduan membangun ekonomi kreatif desa berbasis digital Smart Village.

Acara dibuka dengan sambutan oleh kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Yogyakarta, Anton Susanto menyampaikan “ Yang akan kita bangun adalah bagaimana caranya membangun karakter dan mental untuk SDM Indonesia di tengah masyarakat kita yang belum siap dan menanamkan fondasi yang kuat pada mereka yaitu awareness, literasi digital, dan pelatihan singkat”

FGD ini akan dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah penyampaian standarisasi dan substansi penyusunan modul pembelajaran yang akan digunakan untuk Mikro Skill oleh koordinator penyusunan modul BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Novian Anata Putra. Selanjutnya dilanjutkan sesi kedua adalah penyusunan modul dan perumusan topik yang akan dibagi menjadi dua tema yaitu “ Tangkal Bahaya Judi Online” dan “Smart village panduan membangun ekonomi kreatif desa berbasis digital ”. Diskusi kedua tema ini dilakukan dalam dua ruangan yang berbeda.



FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) : Penyusunan Modul Character Building untuk Menangkal Bahaya Judi Online

Pada sesi kedua, pemaparan materi Tangkal Bahaya Judi Online oleh narasumber, yaitu Mujiyanto S.Kom, M.Kom dari Universitas AMIKOM Yogyakarta, Lucia Peppy Novianti, M.Psi yang merupakan praktisi psikolog dari Wiloka Workshop Yogyakarta ,dan Dr. Astri Hanjarwati M.A, sosiolog dari Prodi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Moderator yang bertugas pada sesi ini adalah Eka Handayani sekaligus PIC dan penanggung jawab dari Penyusunan modul dengan tema “Tangkal Bahaya Judi Online”.

FGD ini memfokuskan pada perancangan modul yang mengintegrasikan edukasi character building dan pemahaman algoritma yang digunakan dalam judi online. Dengan demikian, generasi muda diharapkan tidak hanya mengenal bahaya judi online, tetapi juga memahami cara kerja algoritma yang berpotensi memancing kecanduan dan nyatanya algoritma ini juga yang membuat judi online menjadi penipuan terselubung. “Judi Online adalah Penipuan / Scam, tidak akan ada yang menang karena semua itu telah disetting” tegas Muji dalam paparannya. Modul ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi muda tentang cara-cara yang digunakan platform judi online untuk menarik pengguna, sekaligus memberikan panduan praktis dalam membentengi diri dari ancaman tersebut. Modul yang dihasilkan dari FGD ini bukan hanya menargetkan pemahaman teknis, tetapi juga mencakup pembinaan mental dan karakter. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan generasi muda dapat memiliki ketahanan mental yang kuat dalam menghadapi berbagai godaan dan tantangan era digital, termasuk judi online.



FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) : Smart village panduan membangun ekonomi kreatif desa berbasis digital

Pada sesi kedua, materi Smart Village adalah pemaparan materi oleh narasumber, yaitu Desideria Cempaka Wijaya Murti, M.A., Ph.D., dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Dr. Didik Haryadi Santoso, M.A dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta, dan Fuadi Afif, SJP., M.Sc dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Jogja. Sesi ini di moderatori langsung oleh Inasari Widiyastuti yang sekaligus menjadi PIC dan penanggung jawab modul tema tersebut.

Pada sesi diskusi Inasari Widiyastuti menyampaikan "Diharapkan dengan adanya ini, kita dapat memulai dengan menguasai keterampilan dasar melalui modul pembelajaran terlebih dahulu, sebelum melanjutkan ke pelatihan untuk memperoleh keterampilan lebih lanjut." Dengan penyusunan modul pembelajaran ini diharapkan dapat tercipta manfaat yang lebih mendukung ekonomi kreatif. Untuk peserta berharap melalui inisiatif micro skill yang akan dilaksanakan, desa dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan digital dan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal dan semakin berkembang menjadi smart village.

FGD ini merupakan langkah strategis BPSDMP Kominfo Yogyakarta dalam menyusun kurikulum pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat saat ini. Melalui diskusi intensif, peserta merumuskan berbagai pendekatan pembelajaran yang adaptif dan inovatif, termasuk penggunaan metode digital dan interaktif dalam modul.


Label
dts, microskill, fgd