Gambar: Sosialisasi DTS 2025 bersama LLDIKTI Wilayah V

  • Bagikan

Pada hari Jum’at, 25 Oktober 2024, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi DTS 2025 LL DIKTI Wilayah V.

Kegiatan yang digelar secara hybrid ini mengundang Prof. Setyabudi indartono, PhD., selaku kepala LL DIKTI Wilayah V, Kepala Badan Pengembangan SDM Komunikasi dan Informatika (BPSDM Kominfo) Dr. Hary Budiarto, dan Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Ir.Hedi Muhammad Idris MSc. PhD yang turut hadir secara daring, serta para mitra kampus yang pernah terlibat dalam Digital Talent Scholarship (DTS).

Audiensi ini merupakan sarana BPSDMP Kominfo Yogyakarta memperkenalan DTS dengan LL DIKTI Wilayah V. Pada tahun 2025 akan lebih banyak pada akademi ini berinteraksi khusus terhadap mitra - mitra kampus sekaligus memperkenalkan beberapa model skema baru baik itu dengan sertifikasi global technologi maupun yang berbasis SKKNI. “Pada tahun 2025, akademi ini akan lebih banyak berinteraksi dengan 27 mitra kampus yang memiliki prodi informatika. Kami akan mensosialisasikan beberapa model skema, terutama dalam program DTS yang fokus pada sertifikasi, baik sertifikasi global teknologi maupun sertifikasi dasar SKKNI.” ungkap Dr. Anton Susanto,SE., MTI., Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta.

Selanjutnya Prof. Setyabudi indartono PhD selaku kepala LL DIKTI Wilayah V menyampaikan bahwa kualitas kondisi PTS di DIY sangatlah kurang dan perlu gebrakan untuk meningkatkan kualitas dapat terakselerasi dengan baik. “Dengan kondisi yang sekarang PTS yang unggul baru 8 dari 99 sementara program studi yang unggul hanya 131 dari 750, artinya masih sangat banyak PR kita untuk memastikan kampus dan prodi kita ini diterima di masyarakat dengan baik dan di masyarakat menjadi pilihan kita harus menyediakan kualitas pendidikan dengan baik.”

DTS memberikan sebuah kesempatan untuk dimanfaatkan agar seluruh program tridarma meningkat dengan baik. Program DTS ini juga akan melibatkan mahasiswa atau alumni sehingga poin-poin atau skor akreditasi dari sisi mahasiswa akan naik. Pertimbangan besarnya bahwa secara data, 6 bulan pertama setelah lulus, kampus-kampus ini menciptakan pengangguran dari para mahasiswa atau alumni. Oleh karena itu dengan kesempatan yang diberikan oleh Kementerian Komdigi, DTS hadir dan dapat dimanfaatkan dengan baik.

Sambutan dan arahan secara daring dari Kepala Badan Pengembangan SDM Komunikasi dan Informatika (BPSDM Kominfo), Dr.Hary Budiarto, mempresentasikan tentang program unggulan dari Kementerian Komunikasi dan Digital ( Komdigi ). Menurut survei, tahun 2023-2030 diprediksi kebutuhan talenta digital di Indonesia yaitu 12 juta talenta digital. Kabutuhan ini harus tersedia untuk mengakomodir kegiatan-kegiatan pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Jika dihitung berdasarkan data Kementerian Dikti, maka jumlah perguruan tinggi yang memproduksi talenta digital ini ada 9,3 juta. Sehingga setiap tahunnya kita mempunyai kuantitas gap kurang lebih sebesar 4 juta talenta digital yang harus diselesaikan sesuai standar kompetensi untuk menyongsong Indonesia Digital.

Yogyakarta merupakan provinsi yang oversupply jika kita lihat dari proyeksi kuantitas, sedangkan untuk melihat kualitas itu sendiri dapat dilihat dari sertifikasinya apakah sudah sesuai kebutuhan industri dan lembaga. Jika kita melihat dari indeks masyarakat digital 2022-2024 Yogyakarta menempati peringkat lima besar dari seluruh provinsi yang ada. Kota Yogyakarta menempati indeks masyarakat digital terbaik dibanding kabupaten lainya di DIY.

Capaian hasil program DTS sejumlah total 1772 pelatihan secara nasional, dengan 129 tema pelatihan, 193 ribu pendaftar, 125 ribu peserta, 104 ribu on boarding, 92 ribu lulusan, dan 17 ribu yang telah tersertifikasi.

Selanjutnya secara teknis, Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Ir.Hedi Muhammad Idris MSc. PhD., menegaskan kepada para peserta, ”Pelatihan dan sertifikasi kita tidak dipungut biaya termasuk saat paska pelatihan saat pengengembangan soft skill dan personal branding, dan kemudian kita salurkan mereka melalui portal dan bootcamp kita sehingga menjadi talenta yang lebih berkualitas”. Kami mencoba memfasilitasi kerjasama antar perguruan tinggi dan industri berupa pelatihan dan sertifikasi, dan untuk pola tahun baru kami berusaha memfasilitasi pembuatan modul yang berbasis SKKNI dan kami sertifikasi.

Kolaborasi antara LL Dikti Wilayah V dan BPSDMP Kominfo Yogyakarta dalam program ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap transformasi digital di Indonesia, sekaligus sebagai upaya mempercepat literasi digital di kalangan pelajar dan tenaga kerja. Dengan kompetensi yang mumpuni, generasi muda Indonesia akan lebih siap dalam menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan dan turut serta dalam membangun ekosistem digital yang lebih kompetitif.


Label
vsga, sosialisasi, dts, fga