• Bagikan

Menjelang pengoperasian jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) akhir November 2017 yang akan datang, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Tedi Kusdiana menjelaskan, pihaknya akan terus mengevaluasi rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. Beberapa konsep rekayasa ini dimaksudkan agar pada saat beroperasinya jalan tol tidak terjadi penumpukan kendaraan di wilayah Soreang.

Diindikasikan jumlah kendaraan di beberapa ruas jalan khususnya di Soreang akan meningkat seiring dengan dibukanya jalan tol Soroja ini. Untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan, kami bersama kepolisian dan dibantu Satpol PP Kecamatan Soreang melakukan rekayasa mulai hari ini (tanggal 7 November 2017) sampai benar-benar siap menghadapi pengoperasiannya. Rekayasi ini, pihaknya akan mengubah beberapa jalur menjadi satu arah dari semula dua arah, hal ini karena kondisi jalan yang sempit dan dapat menimbulkan kemacetan lalu lintas jika diberlakukan dua arah.

Kedelapan ruas jalan yang diberlakukan rekayasa lalu lintas, yakni Jalan Pesantren Barat (Terusan Jalan Cebek), Jalan Soreang-Cipatik (depan Kantor Polsek Soreang), Jalan Soreang-Ciwidey (depan Kantor Camat Soreang), dan Jalan Alun-alun Barat (depan Masjid Besar Soreang). Dengan demikian diharap arus kendaraan terus bisa mengalir tanpa adanya hambatan dan persoalan baru. Lebih jauh Polres Bandung Doni Wicaksono mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas hari pertama, selain masih banyak warga yang belum terbiasa juga belum didukung petunjuk arah secara merata, baru lokal saja (disekitar Soreang saja).

Detail Rekayasa Lalu Lintas Menjelang Dibukanya Tol Soroja (Dishub Kab. Bandung)

Hasil dari uji coba rekayasa jalur nantinya akan menjadi evaluasi, apakah kedepannya diberlakukan permanen atau dikembalikan ke jalur normal, sambil menghitung frekuensi kendaraan yang ada. Kepala Dinas Perhubungan dibantu aparat kepolisian, sepakat bahwa satu dari delapan ruas jalan yang menjadi perhatian, diantaranya kemacetan di sekitar Alun-Alun Soreang, dimana sering para pengguna jalan yang tidak disiplin, parkir sembarangan, serta para supir angkot sering mengangkut penumpang disembaran tempat.

Oleh: Syarif Budhirianto


Label
kajian isu mingguan