Jakarta, 1 November 2024 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komunikasi dan Digital atau Komdigi dan United States Agency for International Development (USAID) telah bertemu pada Jumat, 1 November 2024, di Gedung Kementerian Komdigi Jakarta Pusat. Acara ini telah dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari BPSDM Komdigi dan USAID, termasuk Kepala BPSDM Komdigi Bapak Hary Budiarto dan para spesialis proyek dari pihak USAID yaitu Mispan Indarjo, Project Management Specialist, Economy Growth dan Rizki Atina, Project Management Specialist, Workforce Development.
Dalam audiensi tersebut, sejumlah program pelatihan di bidang digital oleh BPSDM Komdigi telah dipaparkan, termasuk Digital Leadership Academy (DLA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), dan Government Transformation Academy (GTA). Untuk program DLA bekerja sama dengan institusi global,seperti Harvard University, National University of Singapore, Tsinghua University dan mitra kampus lainnya, kemudian dengan pemerintah provinsi, dan perusahaan teknologi terkemuka seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft, Indosat, dll.
Pelatihan bidang digital yang dilaksanakan merupakan bagian dari strategi peningkatan kompetensi digital di berbagai level pimpinan dan masyarakat yang telah diupayakan oleh BPSDM Komdigi.
Pihak USAID telah menyatakan apresiasi terhadap cakupan program pelatihan yang komprehensif dari BPSDM Komdigi, mulai dari masyarakat umum hingga level eksekutif (C-Level).
Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa usulan kerja sama strategis, antara lain: a) Pengembangan program beasiswa Kominfo dengan universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat. Model beasiswa yang diajukan mencakup program double degree dengan format 1+1 atau 1+2, yang memungkinkan peserta untuk memperoleh pengalaman belajar di Indonesia dan Amerika Serikat. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia dengan memperluas akses ke pendidikan bertaraf internasional; b) Peningkatan kompetensi mahasiswa, USAID dan AWS berkomitmen memberikan pelatihan khusus bagi mahasiswa non-STEM untuk mempersiapkan tantangan dunia digital. c)
USAID mengusulkan pembahasan mendalam terkait pengembangan keamanan siber (cyber security) melalui Focus Group Discussion (FGD) yang direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2025.
Selain itu, USAID memberikan perhatian pada workforce development, termasuk pelatihan dan sertifikasi untuk mempercepat adaptasi tenaga kerja terhadap kebutuhan industri digital yang terus berkembang. Dalam upaya mendukung pemberdayaan perempuan, USAID telah meluncurkan chatbot "Bu Mira" yang dirancang untuk memberikan informasi terkait fintech dan akses ke pinjaman mikro. Program ini menargetkan 180.000 wirausahawan perempuan di Indonesia untuk meningkatkan akses terhadap inklusi keuangan. USAID juga memfasilitasi pelatihan intensif melalui program bootcamp bagi 100 startup digital. Program ini dirancang untuk mendorong inovasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di Indonesia.
Kabadan berharap agar pertemuan ini bisa ditindaklanjuti oleh tim Beasiswa, DEA, dan FGA agar sinergi antara BPSDM Komdigi dan USAID dapat mempercepat pengembangan talenta digital di Indonesia, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% yang ditargetkan pemerintah.
Label
bpsdm, komdigi, usaid, pengembangan, talenta, digital