“Angkringan”, kata yang berasal dari bahasa Jawa angkring yang merupakan sebuah gerobag dorong yang menjual bermacam makanan dan minuman. Angkringan mudah dijumpai di setiap tepi ruas jalan di Yogyakarta. Meskipun makanan dan minumannya dijual dengan harga terjangkau, namun pelanggan angkringan ini datang dari berbagai kalangan. Mulai dari tukang becak, tukang bangunan, pegawai kantor, mahasiswa, seniman, hingga para pejabat dan eksekutif. Semua membaur menjadi satu dalam rasa kekeluargaan. Oleh karenanya, kata “angkringan” ini banyak diadopsi dalam beberapa acara untuk menggambarkan suasana akrab, saling berbagi, dan menjembatani perbedaan. Hal ini juga yang coba diramu oleh BPPKI Yogyakarta dalam acara Seminar dan Diseminasi Produk BPPKI Yogyakarta Tahun 2017.
Acara serius namun santai ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Hukum, Bapak Prof. Dr. Henri Subiakto, dan Direktur Informasi dan Komunikasi Publik, Ditjen IKP Kemenkominfo, Bapak Drs. Sudjatmiko, MM. Selain itu, kegiatan seminar ini juga menghadirkan narasumber ahli dari tiga universitas ternama di Yogyakarta untuk memberikan review pada masing-masing penelitian. Ketiga narasumber tersebut adalah Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Bapak Puji Rianto, SIP., MA.; Dosen Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada, Bapak Yuyun Purbokusumo, Ph.D.; dan Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Ibu Dr. Ratna Wardhani, S.Si., M.T. Beberapa wakil dari Pemerintah Daerah juga turut serta hadir meramaikan acara ini. Kehadiran Pemerintah Daerah ini juga terkait dengan output penelitian yang dapat bermanfaat sebagai rekomendasi kebijakan pada pemerintah daerah.
Di acara yang berlangsung pada hari Kamis, 7 September 2017, tampak para tamu undangan saling berbaur untuk berdiskusi tentang hasil penelitian yang telah selesai dilakukan oleh tim penelitian BPPKI Yogyakarta. Ada empat judul hasli penelitian yang disajikankan dalam acara yang diselenggarakan di Aula BPPKI Yogyakarta tersebut, yaitu 1) Tata Kelola Pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik Pasca Berlakunya UU No. 23 tahun 2014, 2) Usability dan User Experience Jogjaplaza.id untuk Membangun Marketplace Daerah, 3) Kompetensi Media Sosial Humas Pemerintah (Survei pada Humas Pemerintah Daerah di Wilayah DIY, Jawa Tengah dan Bali), dan 4) Evaluasi Program Jendesi (Optimalisasi Pemanfaatan Internet Desa).
Sesi diskusi antara peneliti dan tamu undangan tampak semakin hangat dengan suguhan makanan dan minuman tradisional khas angkringan seperti wedang uwuh, teh, kopi, gorengan, sate usus, sate puyuh, ubi rebus, kacang rebus, dan aneka hidangan tradisional lainya. Makanan dan minuman ini terasa lebih mantap karena disajikan lengkap dengan gerobak angkringan yang juga menjadi ciri khas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yang tak kalah penting dari rangkaian acara seminar ini adalah diseminasi dan pamerah produk BPPKI Yogyakarta yang menampilkan beragam produk unggulan seperti: Jurnal IPTEK-KOM, Majalah Gagasan, Bunga Rampai, dan hasil penelitian pada masing-masing ruang lingkup selama tiga tahun terakhir. Dekorasi diseminasi yang ditata apik dan menarik, menggambarkan semangat kreatifitas tanpa batas yang dimiliki oleh seluruh pegawai BPPKI Yogyakarta. Dalam stand pameran diseminasi produk BPPKI Yogyakarta ini, selain produk BPPKI Yogyakarta, para tamu undangan juga dapat melihat Dokumentasi foto kegiatan penelitian, website, dan profil BPPKI Yogyakarta melalui layar sentuh interaktif yang disediakan. Rangkaian acara seminar dan diseminasi produk BPPKI Yogyakarta diakhiri dengan jamuan makan siang yang semakin menambah rasa keakraban antara tamu undangan dan peserta.
Label
bppkiyk