(Depok,2 Desember 2023) Menutup pelaksanaan pelatihan dua akademi dari Digital Talent Scholarship Kominfo RI, yaitu Talent Scouting Academy dan Professional Academy, mengadakan Graduation Day 2023 yang diisi talkshow dengan tema Digital Workforce 2023 - Supply & Demand Perspective. Acara ini diadakan secara hybrid secara langsung di Hotel The Margo, Kota Depok serta melalui Zoom & Streaming Youtube. Graduation Day 2023 PROA & TSA dihadiri secara luring oleh berbagai stakeholders dari mitra Global Tech Company, Local Edu Tech Company, serta mitra dari perguruan tinggi, Kepala Badan BPSDM Kominfo RI, Kapusbang Proserti Kominfo RI, serta perwakilan alumni dari akademi PROA & TSA tahun 2023.
Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Dr. Ir. Hedi M. Idris M.Sc. melaporkan terhitung dari tanggal 30 November 2023, Professional Academy telah berhasil melatih 10.098 peserta dalam memenuhi target sebesar 8000 peserta untuk Program Digital Talent Scholarship. Dengan rincian Pendaftar sebanyak 18.058 orang, peserta diterima sebanyak 14.288 peserta, peserta yang berhasil lulus dan menyelesaikan pelatihan sebanyak 7.383 peserta, dan peserta yang berhak mendapatkan sertifikasi sebanyak 2.190 peserta. Berdasarkan peserta yang berhak mendapatkan sertifikasi ini, jumlah peserta lulus sertifikasi sebanyak 1.482 orang. Sedangkan untuk Talent Scouting Academy, telah berhasil melatih 5.704 peserta dari target sebesar 2.800 peserta. Tercatat sebanyak 9.718 pendaftar dengan 6.318 peserta diterima dan peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan sebanyak 5.235 peserta. Dari 1.189 peserta yang berhak sertifikasi, terdapat 816 peserta yang lulus sertifikasi.
Acara ini dibagi menjadi dua sesi Talkshow dengan tema yang berbeda. Pada sesi pertama mengusung tema Kebutuhan Tenaga Kerja Digital Masa Depan dengan moderator Badar Agung Nugroho dan dihadiri oleh para tamu undangan yaitu bapak Dr. Eng. Hary Budiarto M.Kom, IPM selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Harya Damar Widiputra, M.Kom, IPM selaku Wakil Rektor II Perbanas Institute, dan Dr. Ir. Mardi Hardjianto, S.Kom, M.Kom selaku Deputi Rektor Bidang Teknologi & Inovasi Universitas Budi Luhur.
Hary Budiarto mengatakan bahwa, “Negara kita seharusnya dapat menambah talenta digital. Kita sebaiknya melibatkan seluruh kalangan masyarakat mulai dari ibu rumah tangga hingga mahasiswa. Kita harus bergerak bersama demi kemajuan dunia digital di Indonesia.” Beliau juga mengatakan bahwa akan membangun pelatihan-pelatihan di luar Jawa terutama di Papua Barat yang akan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi setempat.
Harya Damar Widiputra menambahkan, “Kita tidak bisa memisahkan kompetisi digital antar program studi karena kebutuhan kompetisi ini dibutuhkan oleh seluruh program studi. Maka dari itu, Perbanas Institute mengarahkan seluruh mahasiswanya untuk mengambil 20 SKS mata kuliah digital, apalagi semakin ke sini di dunia IT perbankan membutuhkan talenta yang dapat mengoperasikan Artificial Intelligence.”
Berdasarkan sudut pandang Deputi Rektor Universitas Budi Luhur, Mardi Hardijanto menyatakan bahwa, “Kami sudah menyadari bahwa tingkat kebutuhan talenta digital di Indonesia ini sangat tinggi sehingga kami melakukan program MBKM dengan pertukaran pelajar dari dalam dan luar negeri. Kami juga mencoba merekrut calon mahasiswa dari daerah di luar pulau Jawa agar nantinya talenta digital yang dicetak akan tersebar luar di seluruh wilayah Indonesia.”
Sesi pertama ditutup dengan pemberian plakat pada masing-masing pembicara yang hadir. Selanjutnya pada sesi kedua dipandu oleh Anton Susanto dengan tema diskusi Pengembangan Talenta Digital Indonesia.
Pada sesi kedua ini hadir Doni Arzinal sebagai Assistan Vice President BRI Head of Digital Talent Management, Ari Pratiwi selaku Division Head IT Strategy & Architecture BNI, dan Naufal Azmi Rabbani sebagai Head of Products Rakamin Academy.
Doni Arzinal, selaku Kepala Manajemen Talenta Digital BRI menyatakan bahwa, “Banyak sekali kebutuhan talenta digital tang diperlukan dalam dunia IT Perbankan, salah satunya adalah pembuatan QRIS yang membutuhkan orang yang ahli dalam dunia digital agar digunakan dengan mudah dan dengan waktu sepersekian detik.” Doni Arzinal juga menambahkan, “Kami tidak membatasi untuk perekrutan talenta digital di BRI hanya dari bidang IT, selama orang tersebut mau dan berwawasan luas mengenai IT Perbankan, tempat kami terbuka lebar.”
Sama halnya dengan BRI, sebagai Kepala Divisi Strategi IT dan Arsitektur BNI, Ari Pratiwi melihat enpat aspek dalam dunia digital, dimana terdapat digital ecosystem, digital talent, risk management, dan security. Beliau mengakui bahwa talenta digital pada saat ini sulit dicari, maka dari itu mereka melakukan pengembangan talenta digital melalui training internal maupun eksternal.
Label
digital talent scholarship, pelatihan, professional academy, talent scouting academy