Gambar: Interview Bersama Stepahine Gaydon of UNICEF

  • Bagikan

akarta, 30 Mei 2023. Telah dilaksanakan Interview Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo bersama tim edukasi dari UNICEF dalam agenda Pemetaan Partisipasi Remaja Perempuan dalam Bidan STEM. Dihadiri oleh Stephanie Gaydon selaku Education Specialist dalam Regional Asia Timur dan Pasifik (UNICEF EAPRO) serta Febryanthie Apituley selaku Education Officer khususnya Program Keterampilan Abad-21 dari UNICEF Indonesia melalui Aplikasi Virtual Meeting Zoom.

Interview berfokus dalam 6 hal, sebagai pembuka dijelaskan visi dan misi kegiatan interview ini, bahwa UNICEF inigin melakukan analisis tentang sejauhmana peran Remaja Perempuan di Indonesia dalam pendidikan atau pelatihan dan pengembangan karir dalam lingkup STEM dan Digital, KaBadan menjelaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika khususnya badam Litabng SDM bertugas mengembangkan masyarakat digital di Indonesia.

Kementerian Kominfo telah menyusun Indonesia Digital Roadmap 2021-2024 untuk transformasi digital yang mempunyai strategi pelaksanaan dalam 4 pilar yaitu Infrastuktur Digital, Pemerintahan Digital, Ekonomi Digital, dan Masyarakat Digital. Badan Pengembangan SDM Kominfo bertugas mengembangan SDM dibidang Komunikasi, Informatika, dan Digital. Dalam bidang Komunikasi tentang penyiaran digital, content creator, animasi, dsb. Dalam area Informatika kami meningkatkan area Coding, Data Science, AI, Metaverse. Sedangkan di bidang Lieterasi digital terdapat pelatihan di bidang kepemimpinan, pemuda, anak-anak hingga Ibu Rumah tangga.

Kementerian kominfo menyediakan pelatihan gratis di bidang Informatika dan Komunikasi yang bisa diakses pada laman digitalent.kominfo.go.id terbagi dalam 8 akademi dari tingkat Advanced/Intermediate/Basic. Dalam data Capaian BPSDM Kominfo, target peserta pelatihan pada tahun 2022 sebesar 200 ribu peserta dan tidak ada perbedaan signifikan dalam jumlah perbandingan prosentase antara peserta laki-laki maupun perempuan, bahkan pada digital enterpreneurship Academy, peserta yang lebih banyak diikuti oleh kaum perempuan yang usianya anatara 20-25 tahun dan 45-50 tahun.

Ada pertanyaan yang menarik dari UNICEF yaitu “We are talking about crossworking with the private sector as well as with universities, and what is the difference between government roles and all of them and how to think about the future for that, what is the best way for them to make it work together and please if any advice.” Dijelaskan bahwa, Kominfo berkolaborasi dengan sekitar 105 Perguruan Tinggi, 10 Komunitas, dan 20 Perusahaan Global. Untuk Universitas para dosennya diberi kesempatan untuk menjadi instrukstur tapi sebelumnya dilakukan TOT terlebih dulu oleh perusahaan Global misalkan CISCO atau AWS, harapannya para dosen tadi dapat memperbaiki juga materi perkuliahan atau kurikulum yang digunakan agar bisa terjadi link and match antara perguruan tinggi dan Industri IT. Demikian juga saat dilaksanakan pelatihan untuk para ASN juga melibatkan perguruan tinggi sehingga bisa digunakan sebagai kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat dan penelitian. Untuk pelatihan pada masayarakat diambil instrusktur dari praktisi berbagai komunitas sehingga mereka dapat memberikan pengalamannya ketika jatuh bangun dalam melakukan kewirausahaan.

Sebagai pemacu ketertarikan para peserta talenta muda digital untuk mengikuti pelatihan bidang digital dalam mengembangkan digital skill, Badan Litbang SDM Kominfo melaksanakan berbagai kegiatan seperti bootcamp untuk memberikan kesempatan bekerja di Industri secara langsung, Digital Summit untuk mengetahui status dari peserta pelatihan dan Appreciation day untuk memberikan apresiasi nyata kepada seluruh mitra atas kontribusinya dalam bekerjasama dengan Kementerian Kominfo dalam melaksanakan berbagai pelatihan bidang Kominfo.


Label
unicef, kominfo, stem, digitalent