Gambar: Foto Kepala Badan Pada Kegiatan Kick Off Meeting Program Kerja tahun Anggaran 2024 pada Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi BPSDM Kominfo

  • Bagikan

Jakarta (30/01/2024) Bertempat di Grand Mercure Jakarta, Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo Bapak Hary Budiarto melaksanakan Kick Off Meeting Program Kerja Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi (Proserti) Kementerian Kominfo Tahun 2024. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Pusat Pengembangan Proserti Bapak Hedi M. Idris beserta seluruh pegawai di lingkungan Pusat Pengembangan Proserti.

Kepala Pusat menyampaikan bahwa Digital Talent Scholarship khususnya Professional Academy (ProaA), Fresh Graduate Academy (FGA), Talent Scouting Academy (TSA), Vocational School Graduate Academy (VSGA) yang menjadi program Kerja dari Pusat Pengembangan Proserti telah membuka pendaftaran pelatihan batch pertama di pertengahan Januari kemarin, dengan jumlah pendaftar yang sudah mencapai kuota maksimal serta telah melakukan juga sosialisasi terhadap program-program pelatihan tersebut ke seluruh masyarakat melalui berbagai media serta mengelola program Beasiswa Kominfo untuk Pendidikan S2 atau Magister.

Kepala Badan menyampaikan bahwa pelatihan yang dilakukan harus inklusif artinya berkeadilan atau merata bagi seluruh lapisan masyarakat diseluruh wilayah Indonesia terutama yang dilaksanakan secara online seperti Pro-A dan FGA. Kepala Badan juga meminta agar dibuatkan timeline pelatihan untuk 6 bulan kedepan dengan jumlah pendaftar yang tidak perlu dibatasi agar nantinya peserta pelatihan yang lulus seleksi merupakan peserta terbaik. Agar domisili peserta bisa merata di seluruh Indonesia perlu dilaksanakan tema2 yang persyaratan peserta diinfokan dari awal misalkan cyber security untuk Masyarakat di Sumatera.

Kabadan juga memberikan arahan tentang strategi pengelolaan akademi sebaiknya mengikuti model piramida misalkan dari atas peserta Pro-A dibatasi dan berfokus pada the Future Digital Technology, tema2nya bisa dialihkan pada FGA sehingga peserta FGA lebih banyak dan termasuk yang lulusan SMA/SMK. Untuk VSGA dan TSA bisa dijadikan satu pokja karena mengelola peserta dari mahasiswa dan berfokus memperbanyak sertifikasi berbasis SKKNI, artinya langsung masuk pada perbaikan kurikulum atau modul pembelajaran diperguruan tinggi atau disekolah SMA/SMK sehingga jumlah pesertanya mengikuti jumlah mahasiswa yang ikut perkuliahan atau 1 kelas. Sedangkan untuk TSA berkolaberasi dengan program DLA agar para mahasiswa bisa membantu menyelesaikan rencana aksi peserta DLA yang merupakan program Pemda, sehingga diharapkan setelah lulus mereka bisa jadi tenaga ahli Pemda untuk meneruskan rencana aksi yang lebih luas.

Pokja VSGA juga mengusulkan agar para mahasiswa antusias untuk mengikuti pelatihan sampai akhir, maka setelah selesai pelatihan diwajibkan perguruan tingginya bisa mengkonversi menjadi SKS, sehingga pelaksanaan pelatihan VSGA dapat dilakukan secara online dan juga sertifikasinya sehingga capaian peserta bisa lebih banyak. Kabadan menyambut baik usulan tersebut sehingga outcome BPSDM Kominfo untuk memperbaiki mutu dan mempersempit gap antara industri dan akademisi bisa tercapai. Peningkatan kompetensi para mahasiswa dan siswa untuk perguruan tinggi dan sekolah dibidang digital dapat ditingkatkan secara masif.

Kabadan berharap agar hasil diskusi ini bisa dilaksanakan di seluruh akademi dan Pengelolaan beasiswa S2 untuk luar negeri dan dalam negeri bisa lebih efisien serta para lulusannya bisa berkontribus lebih banyak untuk program-program Kementerian Komunikasi dan Informatika khususnya BPSDM Kominfo.


Label
kick off, meeting, pusbang proserti, tahun 2024