Banda Aceh, Kominfo - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan tiga program untuk mendukung transformasi digital di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Ketiga program yang telah disiapkan untuk mendukung Indonesia Maju itu antara lain, pembangunan akses internet, beasiswa pelatihan digital, dan pelatihan literasi digital.
Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyatakan ketiga program itu disiapkan untuk mempercepat transformasi digital di NAD. “Pemerintah pusat, mendukung secara maksimal dengan segala sumberdaya yang dimiliki untuk mewujudkan smart provincy dan smart city di Aceh. Agar Aceh dapat mengikuti transformasi digital,” jelasnya di sela Acara Kenduri Kebangsaan di Bireun, NAD, Sabtu (22/02/2020).
Guna mempercepat transformasi digital, Menteri Johnny menyatakan Kementerian Kominfo telah menyiapkan tiga program untuk mendorong transformasi digital di NAD. “Pertama kita akan bangun akses internet untuk Seribu Masjid dan Seribu Pesantren. Kedua, Kominfo telah siapkan 2000 beasiswa pelatihan Digital Talent Scholarship,” tuturnya.
Dan ketiga, menurut Menteri Kominfo, kementeriannya akan melaksanakan 10 ribu pelatihan literasi digital bersama Siberkreasi. “Kita harus memastikan pembangunan infrastruktur seimbang dengan penyiapan SDM yang memadai. Ujungnya harus sampai kepada masyarakat. Agar kita bisa sampai kepada era digital,” tandasnya.
Siapkan SDM Unggul
Menteri Kominfo menyatakan tugas Kementerian Kominfo untuk mengantarkan Indonesia memasuki era digital. “Kita siapkan BTS untuk akses telekomunikasi dan Palapa Ring untuk internet cepat. Semua untuk memastikan broadband merata di tanah air,” jelasnya.
Secara khusus Menteri Kominfo juga menekankan ada program kementerian yang dipimpinnya untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang memadai. “Sekarang era cloud computing, artificial intelligence, dan robotik. Komunikasi antara manusia ke mesin lebih banyak. Kita harus menyiapkan talenta digital andal yang bisa membuat bangsa ini hadir dalam era digital,” tuturnya.
Melalui Program Digital Talent Scholarship 2020, Kementerian Kominfo menargetkan bisa menciptakan 50 ribu orang yang punya kemampuan di bidang teknologi dan informasi. “Kita perlu mengajak perusahaan global dan perusahaan telekomunikasi lokal bersama perguruan tinggi untuk menghasilkan talenta digital yang dibutuhkan. Saya tegaskan bahwa kita tidak bisa bertahan hidup di era offline, tapi beranjak ke era online”, ungkapnya.
Secara khusus, di NAD, Kementerian Kominfo telah menyiapkan beasiswa pelatihan untuk lulusan perguruan tinggi, sekolah menengah atas dan kejuruan dan masyarakat umum. Ada tiga akademi yang dapat diikuti yaitu Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA) dan Digital Enterpreneurship Academy (DEA). Guna melatih dan menyiapkan talenta digital yang kompeten di era industri 4.0., sebanyak 4 perguruan tinggi di NAD terlibat aktif sebagai penyelenggara.
Bimtek Digital Entrepreneurship
Secara terpisah, Kementerian Kominfo melalui Badan Penelitian dan Pengembangan SDM menyelenggarakan Bimbingan Teknis Digital Entrepreneurship di Kota Banda Aceh yang ditujukan untuk pengembangan usaha para pelaku pemula UMKM.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Google Indonesia tersebut dihadiri 100 orang peserta yang datang dari Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Kegiatan ini dihadiri para pelaku pemula UMKM yang diharapkan dapat menjadi media belajar dalam mengembangkan usaha mereka.
Sunarno, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa Bimtek Digital Entrepreneurship ini merupakan bagian dari program pengembangan SDM Digital Talent Scholarship (DTS) dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia untuk mendukung transformasi digital di Indonesia menuju Industri 4.0 serta peningkatan ekonomi digital di tahun 2020.
“Pada tahun 2020 Kementerian Kominfo menargetkan dapat menjangkau 22.500 (dua puluh dua ribu lima ratus) peserta dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Bimtek serupa akan sering kami selenggarakan di beberapa titik pelaksanaan tingkat ibukota provinsi, kabupaten, dan kota”, jelasnya saat membuka Bimtek Digital Entrepreneurship di Kota Banda Aceh, NAD, Sabtu 22 Februari 2020.
Saat penyampaian laporan Panitia Penyelenggara, Siti Wahyuningsih, Kepala Subbid Pengembangan Sertifikasi Komunikasi Pusbang Profesi dan Sertifikasi Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika menambahkan, Bimtek serupa sebenarnya telah diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo tahun 2019 dengan target yang lebih kecil dan ketat. “Bimtek serupa telah kami selenggarakan pada tahun 2019 di tiga lokasi yaitu Depok, BSD, dan Bandung dengan target peserta masing-masing kota sebanyak 60 orang”, ungkapnya.* (Edm,Ay)