Tangerang Selatan – Ciputat (24/05) Puslitbang Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan lnformatika, Badan Litbang SDM, Kementerian Kominfo bermaksud mengadakan kegiatan Konsinyasi Lanjutan Penyempurnaan Laporan Pendahuluan dan Penyusunan Instrumen Pengumpulan Data “Studi Sinergisitas Penyelenggara Layanan Over-The-Top (OTT) dengan Penyelenggara Telekomunikasi, Ir. Bonnie M. Thamrin Wahid, M.T selaku Kepala Puslitbang SDPPPI, memberikan arahan Terkait penelitian OTT yang dilakukan, yang akan disasar adalah seluruh layanan OTT yang memberikan layanan real-time di atas jaringan IP, serta bentuk pengaturannya dari Regulator pada bidang telekomunikasinya. Diharapkan pada hari ini, ada masukan atau tambahan informasi dari para narasumber atau undangan.
Paparan Koordinator Peneliti, Amry Daulat Gultom
- Memaparkan bagaimana relasi antara Penyelenggara Layanan OTT dengan Penyelenggara Telekomunikasi di Indonesia
- Latar belakang penelitian:
Pendapatan dari operator seluler mengalami penurunan, dikarenakan keberadaan layanan OTT yang menyebabkan peningkatan traffic data yang cukup signifikan, sehingga operator harus membangun infrastruktur baru untuk mengakomodasi peningkatan traffic tersebut dan menjaga kualitas layanan. Di seluruh Eropa, telah dibuktikan bahwa keberadaan OTT berdampak terhadap penurunan revenue dan peningkatan biaya investasi operator telekomunikasi (Blanco, 2014). yaitu Aplikasi OTT sebagai pengganti layanan utama operator sendiri, di Indonesia dikuasai oleh aplikasi OTT Whatsapp
- Tujuan Penelitian ini adalah
- Memperoleh kajian perihal dampak Layanan OTT di Indonesia, khususnya terhadap sumber daya dan pendapatan Penyelenggara Telekomunikasi
- Mendapatkan hasil benchmark situasi dan kebijakan Layanan OTT di negara lain
- Menghasilkan rekomendasi kebijakan perihal kerjasama antara Penyelenggara OTT dengan Penyelenggara Telekomunikasi
- Cakupan masalah : pembahasan mengenai layanan OTT, yaitu seluruh layanan atau aplikasi yang berjalan di jaringan internet (base line)
Tanggapan Narasumber dan Tanya Jawab
Muhammad Suryanegara, Telecommunication Management - Universitas Indonesia
- Traffic data terbesar berasal dari Top 4 Layanan OTT, diantaranya Youtube, Facebook, Whatsapp, dan Instagram.
- Untuk mencapai Tujuan Penelitian, maka harus disimpulkan implikasi dan hasil benchmark dari cakupan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
- Selama ini terkait regulasi Layanan OTT di Indonesia, Kominfo hanya mendefinisikan, belum mengatur, sedangkan pemerintah selain Kominfo hanya concern terhadap pajak.
- Langkah-langkah metode dan analisis yang direkomendasikan untuk digunakan dalam penelitian ini:
- Dengan Comparative Analysis, yaitu membandingkan antara kondisi Indonesia dengan dua atau lebih kondisi di negara lain yang karakteristik negaranya hampir sama dengan di Indonesia (Brazil, Turki, Malaysia, India, dan lain-lain), kemudian diformulasikan poin-poin lesson learned, disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Misalkan dari segi regulator, persaingan pasar, dan lain – lain
- Formulasikan ke dalam system engineering berbasis dekomposisi faktor-faktor (basis data dari tujuan 1 dan 2)
- Analisis dekomposisi faktor dengan study literature dan interview + kuisioner (ke Penyelenggara Layanan OTT, Operator Telko, Kemenkeu, Regulator, Pasar / Mastel). Pada saat interview, disarankan agar melakukan In-depth Interview, jangan lupa untuk didokumentasikan foto, CV, lokasi dan waktu wawancara. Sebaiknya dibuat kualifikasi untuk narasumber IDI, agar hasil IDI lebih reliable, dan dilakukan
- Kemudian dilakukan FGD, dengan membawa hasil interview dan kuisioner tersebut.
- SWOT Analysis (tidak relevan untuk penelitian ini di sisi Kominfo sebagai regulator), karena SWOT Analysis awalnya harus merumuskan visi dan misi. Maka lebih cocok dipakai di bidang bisnis atau perusahaan profit oriented. Unsur-unsur pembentuk SWOT Analysis:
- Internal Factor Evaluation (Strength, Weakness)
- External Factor Evaluation (Opportunity, Threat)
- Bobot keduanya dihitung untuk menghasilkan suatu regulasi
- Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat rekomendasi kebijakan:
- Tetapkan visi kebijakan
- Tetapkan asas-asas rancangan kebijakannya apa saja (misalkan orientasinya adalah naskah akademik), misalnya asas manfaat, keadilan, penerimaan negara, dan keamanan negara
- Pada Laporan Penelitian, agar dibuatkan Model Penelitian, di luar Flow Chart Penelitian untuk mengetahui lebih jelas bentuk metoda/analisis dan proses keseluruhan yang dilakukan di dalam penelitian
Pertanyaan (Kepala Bidang Penyelenggaraan Penelitian):
APTIKA dan BRTI juga sedang melakukan penelitian OTT, apakah penelitian dari Puslitbang SDP3I ini dijadikan dalam satu RPM bersama penelitian yang dikerjakan oleh APTIKA dan BRTI?
Jawaban: Ya, agar dijadikan dalam satu RPM. Disarankan agar issue yang diangkat dari penelitian di APTIKA dan BRTI dimasukkan juga ke dalam kolom matriks system engineering, lebih lanjut disarankan agar melakukan dekomposisi poin-poin lesson learned bersama