• Bagikan

Jakarta - Puslitbang Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kominfo, mengadakan konsinyering “Manfaat Ekonomis TI dalam Implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditi (PLK) Sektor Pertanian”, (28/08), di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) .

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Sistem Resi Gudang (SRG) yang terintegrasi secara nasional, sehingga bisa menjadi salah satu alternatif manfaat ekonomis yang bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar petani di Indonesia. Pengembangan infrastruktur dasar teknologi informasi yang dibutuhkan menjadi tanggungjawab pemerintah pusat melalui proyek Palapa Ring.

Benny Ranti menjelaskan tujuan dari SRG untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. “Tujuan SRG untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, dengan stakeholder nya bisa dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dalam melakukan riset ini yang penting bagaimana mengidentifikasi manfaatnya. Jadi harus dibuat juga regulasinya, apakah memakai PLK dengan lembaga pengelolanya dari swasta atau dari BUMD”, ujar Dosen dari Universitas Indonesia tersebut.

Ia juga menjelaskan bagaimana SRG dapat maju. “Salah satu contoh negara yang sukses dengan sistem SRG adalah India dan Cina. Supaya SRG bisa berjalan, petani di fokuskan pada pertanian saja. Kalau petani sudah produktif, maka kesejahteraan petani akan meningkat. Yang menjadi pengelola gudang harus ada keberpihakan yang menguntungkan bagi petani dan daerah. Sedangkan fokus kita pada sistem online. Kalau sistem pasar online dapat berjalan maksimal, nantinya kita bisa punya sistem pasar komoditi nasional.

Selanjutnya diharapkan dari penelitian ini, adanya sistem logistik nasional yang dapat dihasilkan untuk dijadikan prototype. (NM)


Label
puslitbang aptika dan ikp, konsinyering, srg dan plk