• Bagikan

Jakarta - Puslitbang Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kominfo, mengadakan konsinyering “Manfaat Ekonomis TI dalam Implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditi (PLK) Sektor Pertanian”, (07/09), di Pusat TIK Nasional. Konsinyering ini bertujuan untuk melengkapi tabel SRG.

Wiryanta menyarankan sebaiknya di jelaskan kekurangan dan kelebihan SRG. “Dari SRG apa yang mau di angkat, dan peran SRG sendiri itu apa?. Sebaiknya kita perlu banyak membahas mengenai kekurangan dan kelebihan dari SRG”, ujar Kepala Puslitbang Aptika dan IKP tersebut.

Samuel Denny menegaskan bahwa sasaran dari SRG adalah untuk mensejahterakan petani. “Sasaran SRG untuk mensejahterakan petani. Stakeholdernya selain dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bisa juga dari pihak swasta. Peran permintah dalam hal ini adalah pengawasan supaya petani dapat lebih sejahtera”, ujar tenaga pengajar Universitas Indonesia tersebut.

Dikatakan juga bahwa selama masih relevan, bisa di bahas lebih lanjut mengenai kekurangan dan kelebihan dari SRG. Citra pengelola saat ini belum ada karena belum ada persaingan antara SRG. Dan untuk petani harus ada peningkatan segmentasi pasar, bukan untuk peningkatan kapasitas bisnis. Karena fokus riset ini ke petani, manfaat lain yang bisa di tambahkan adalah untuk konsumen.

Ia pun menambahkan bahwa harus ada catatan khusus untuk kondisi ideal terkait akses internet di wilayah SRG sebagai catatan dan masukan bagi instansi terkait. (NM)


Label
puslitbang aptika dan ikp, konsinyering, srg dan plk, (2)