Jakarta (13/3/2024) – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Informatika (BPSDM Kominfo) melalui salah satu satuan kerjanya, Puslitbang SDPPPI meluncurkan dan menyosialisasikan Program Microcredential Bisnis Digital, Inovasi, dan Kewirausahaan bertajuk “The Future of Education: Microcredential and Digital Entrepreneurship” di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat. Peluncuran dan sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan program terbaru kepada masyarakat dalam Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang bisnis digital, inovasi, dan kewirausahaan.
Selain kedua agenda tersebut, ada penandatanganan perjanjian kerja sama antara BPSDM Kominfo dengan lima perguruan tinggi dalam negeri. Kelima perguruan tinggi tersebut, yaitu Universitas Syiah Kuala, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Tidar, dan Universitas Sebelas Maret.
Pelatihan berlangsung 16 pekan
Kepala Puslitbang SDPPPI, Nusirwan, membuka agenda dengan menyampaikan bahwa hadirnya Program Microcredential merupakan respon terhadap kebutuhan akan keterampilan di era digital. Pelatihan daring yang akan berlangsung selama 16 pekan tersebut dibagi menjadi dua batch.
Pada batch pertama akan ada 500 peserta yang akan membekali diri dengan keterampilan berbisnis digital. Setelah menyelesaikan program, peserta akan memperoleh sertifikat Microcredential yang diakui secara nasional dan global. Ke depannya, akan ada kampus-kampus lain yang menandatangani PKS untuk bergabung sebagai mitra penyelenggara.
Hary: Indonesia hanya memiliki dua juta talenta digital
Selanjutnya Kepala BPSDM Kominfo, Hary Budiarto menyampaikan bahwa pengembangan SDM digital di Indonesia mengalami keterbatasan. “Saat ini Indonesia memiliki keterbatasan dalam jumlah talenta digital, yang mana hanya memiliki sekitar dua juta talenta, sedangkan Malaysia telah memiliki tiga juta talenta digital,” ungkapnya.
“Maka dari itu, sesuai perintah Presiden yang menegaskan perlunya transformasi digital di Indonesia, Kementerian Kominfo memiliki peran penting dalam mencetak talenta digital untuk memenuhi kebutuhan dinamika pasar kerja yang kuat, yang memungkinkan individu menempuh jalur karier yang beragam, termasuk melalui pembelajaran lintas disiplin ilmu,” ujar Hary.
Hary juga menegaskan peran talenta digital untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Mari kita wujudkan bersama. Indonesia harus mempunyai 9 juta talenta digital di tahun 2030, agar pada 2045 kita bisa meraih Indonesia Emas. Kami berharap kerja sama ini akan terus memberikan manfaat bagi semua pihak bangsa Indonesia ke depan,” tutup Hary. (PSDP3I/MIA-Pubdok/RAF)
Label
microcredential, bpsdm kominfo, digital, entrepreneurship, puslitbang sdpppi