Gambar: DLA

  • Bagikan

Berita :

Pada hari Jumat, 23 Juli 2021 jam 13.00 sd 15.30 diselenggarakan pertemuan untuk membahas “laporan perkembangan dan persiapan pelaksanaan Digital Leadership Academy (DLA)”, DLA merupakan salah satu akademi yang ada di Digital Talent Scholarship (DTS). Kegiatan ini dilaksanakan secara online oleh Pak Sadjan sebagai Kepala Pokja DLA bersama dengan Pusdiklat Balitbang SDM Kominfo. Agenda rapat paparan hasil kemajuan kegiatan Pokja DLA berkoordinasi dengan beberapa Universitas luar negeri yang akan mengisi materi dalam program DLA diantaranya Harvard, Oxford University, NUS Singapore dan Tsinghua University.

Dalam pertemuan tersebut yang hadir cukup lengkap yaitu Dedi Permadi (Staf Khusus Menteri), Pusdiklat dan Tim, Pak Basuki dan Pak Hedi Idris (Kapusbang Proserti) dengan total peserta 22 orang. Hasil pertemuan menetapkan logo DLA, seluruh materi dan jadwal telah disetujui, DLA menjadi program tersendiri diluat DTS, diperlukan untuk membuat flyer dan vidio untuk iklan masyarakat. Setelah rapat DLA dilanjutkan dengan penyampaian arahan pak menteri untuk program DTS yaitu 1) program DTS untuk semua akademi harus masuk ke daerah 3T dan wilayah Indonesia bagian timur atau wilayah yang peserta DTS sedikit. 2) strategi pelaksanaan DTS ke depan harus dipikirkan mulai tahun 2021 dan cara berpikirnya harus out of the box, misalnya dalam pelaksanaannya bisa bekerjasama dengan ruang guru dll.

Kepala Balitbang SDM Kominfo, Hary Budiarto mengharapkan agar segera dibuat SK tersendiri untuk seluruh yang terlibat pelaksanaan DLA, segera diselesaikan infrastruktur website DLA untuk pendaftaran, upload administrasi, proses seleksi dan untuk LMSnya. Nama domainnya segera dibuat yaitu http://digital.leadership.kominfo.go.id. Pembuatan Vidionya bisa berkoordinasi dengan pokja sosialisasi dan publikasi.

Ka Badan Litbang SDM menyampaikan juga bahwa Pokja DLA diminta untuk memilih salah satu LMS yang akan digunakan, diantaranya LMS BPPTIK (AWS), LMS Pokja IT Balitbang atau LMS Pusdiklat dan seharusnya prosesnya semuanya otomatis. Tambahan untuk pokja DLA yakni untuk melibatkan pokja non akademi seperti pokja IT,Publikasi maupun substansi. Untuk masalah anggaran diurus pak Isnaldi ke Irjen untuk ASN dan Non ASN agar menghindari temuan BPK dan disampaikan juga segera diproses dan segera mengirim flyer kepada target peserta dan presentasi ke Pak Menteri.

Ucapan terima kasih dari pak Dedy Permadi atas presentasi yang lengkap dan dirumuskan secara komplit, Ditambahkan lagi secara lengkap hubungan DTS dan DLA karna Menteri Kominfo masih berasumsi bahwa DTS dan DLA adalah sejajar (DLA bukan Sub dari DTS) dilihat dari presentasi Pak Menteri. Tambahan dari Pak Basuki Yusuf Iskandar (Kepala Badan Litbang SDM sebelumnya) bahwa dulu DLA dipisah dari DTS dengan alasan DTS adalah talent, talent adalah level S1 kebawah sementara DLA adalah program yang difokuskan ke level Leadership sehinga dipisakan, ujarnya. Hasil keputusan rapat bahwa DLA akan dipisahkan dari DTS dengan alasan substansi, anggaran dan level serta ditentukan logo baru yang langsung dipilih oleh Ka Badan Litbang SDM.