Cibubur – Program Fresh Graduate Academy berpeluang untuk bersinergi dengan program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan Tinggi. FGA dapat memberikan sertifikasi kepada mahasiswa tingkat akhir sebagai syarat kelulusan Perguruan Tinggi.
“Tujuan lain di FGA, kita harapkan perguruan tinggi dapat memperbaiki kurikulum atau modul di dalam pemberian mata kuliah. Mungkin tema-tema pelatihan di FGA mirip dengan mata kuliah Bapak Ibu di kampus. Harapannya adalah nantinya tidak perlu lagi ada ToT ataupun pelatihan sehingga mahasiswa lulusan dapat langsung sertifikasi dan siap terjun ke industri” ungkap Kepala Badan Litbang SDM Bapak Hary Budarto di sela-sela Rapat Koordinasi pembahasan pelaksanaan FGA Skema Kampus tahun 2021 (Rabu, 9 Juni 2021).
Hal ini juga disambut baik oleh para tamu undangan yang hadir secara offline pada rapat koordinasi tersebut. Bapak Dr. H. M. Yazdi Pusadan, M.Eng., dari Universitas Tadulako, mengharapkan agar sertifikasi dan pelatihan soft skill menjadi syarat yang mutlak bagi mahasiswa. “Terkait dengan pelatihan dan sertifikasi termasuk soft skills ini motivasi mahasiswa untuk belajar dan mengikuti hingga selesai terkadang masih sangat kurang. Jadi saya usul agar bagaimana agar digital skills dan sertifikasi ini bisa menjadi sebuah kewajiban bagi mahasiswa jadi dengan demikian lulusan perguruan tinggi memiliki nilai lebih” ungkap dosen program studi Teknik Informatika tersebut.
Bapak Hary Budiarto juga menyampaikan bahwa FGA dapat difokuskan pada pemberian sertifikasi sementara pelatihan diberikan melalui program Kampus Merdeka. Akan tetapi formulasi SKS pada program sertifikasi perlu dibahas lebih lanjut. Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, saat ini, telah menandatangani MoU dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek terkait sinergitas program DTS dan Kampus Merdeka.
Dalam paparannya, Bapak Hary Budiarto juga menyampaikan bahwa FGA merupakan salah satu program yang didesain untuk mencapai salah satu Program Kerja Prioritas Kemen Kominfo serta pembangunan Ekonomi Digital Indonesia tahun 2021-2024, yaitu “Persiapan kebutuhan SDM talenta Digital”. Talenta Indonesia Digital 2021-2024 memiliki target pelatihan talenta digital sebanyak 600 ribu per tahun. Diharapkan tahun 2030, ada 9 juta talenta digital di Indonesia dan siap untuk memanfaatkan industri Ekonomi Digital.
Rapat Koordinasi Fresh Graduate Academy dihadiri secara hybrid – online dan offline. Sebanyak lebih dari 50 orang hadir secara offline diantaranya perwakilan dari 18 kampus. Sebanyak 112 peserta hadir secara online. Rakor dipimpin oleh ketua DTS Bapak Hedi M. Idris, ketua Pokja FGA, Ketua Pokja Keuangan dan Kerjasama, Ketua Pokja Pengawasan serta Sekretaris Badan Litbang SDM. Output kegiatan ini adalah penandatanganan PKS, kesepakatan dalam hal administrasi dan teknis pelaksanaan pelatihan FGA (vim)
Label
digital talent scholarship, fga, digitalinaja, sdm digital, talenta digital