Gambar: Foto Kepala Badan Pada Rapat Inisiasi Kerjasama GTA dan DLA dengan Prospera (Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian)

  • Bagikan

Jakarta (01/04/2024) Bertempat di Kantor Kementerian Kominfo Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo Bapak Hary Budiarto memimpin rapat inisiasi kerjasama program DLA dan GTA dengan Prospera (Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian). Hadir pada kegiatan tersebut Kapusdiklat Kominfo Bapak Baso Saleh, Ketua Tim DLA Bapak Sadjan, perwakilan dari IMDI, serta dari Prospera hadir Lindi Anggraini (Senior Adviser, Prospera), Tania Delavita Malik (Research Analyst, Prospera), Naomi Shanda Kandita (Research Analyst, Prospera).

Tim riset dari Prospera menyampaikan beberapa poin pada rapat tersebut diantaranya adalah program priortias prospera yang berfokus pada sektor pemerintahan salah satunya adalah pengembangan digital workforce (tenaga kerja dibidang digital) yang sejauh ini sudah ada hasil penelitiannya yang dilakukan melalui survey dan FGD pada 14 lembaga/kementerian pemerintahan pusat.

Prospera juga telah menyampaikan hasil penelitian pada kementerian PAN & RB, dalam rangka perbaikan kompetensi di bidang digital dan karir ASN di bidang digital. Jabatan fungsional untuk bidang digital saat ini masih belum optimal untuk mendukung transformasi digital nasional maka dibutuhkan banyak perbaikan agar para fungsional dapat secara optimal berkontribusi terhadap akselerasi transformasi digital nasional. Kalau di Australia untuk pegawai pemerintah yang melakukan pelayanan publik berbasis digital dibagi dalam 3 profesi dengan karir path dan level yang jelas, ada 3 level yaitu dasar, profesional dan expert, untuk ruang lingkupnya ada 3 profesi yaitu profesi untuk data, profesi untuk digital dan profesi untuk komunikasi publik. Pada pertemuan ini Prospera menawarkan kerjasama untuk menyusun strategi dan kebijakan ”digital workforce” serta ”digital capability frameworks and pathways”.

Kepala Badan menyampaikan bahwa BPSDM sudah menyusun IMDI (Indeks Masyarakat Digital Indonesia) yang bisa digunakan sebagai tolak ukur tingkat pemahaman teknologi digital masyarakat di Indonesia dan pelayanan publik pemerintahan. BPSDM Kominfo juga memiliki program untuk pengembangan kompetensi digital ASN yaitu Goverment Transformation Academy (GTA) ada 32 tema pelatihan yang bisa diikuti oleh para ASN. Sedangkan untuk tingkat pimpinan baik pemerintahan maupun swasta disediakan program Digital Leadership Academy (DLA) untuk peningkatan kompetensinya dan awarnessnya dalam tata kelola Sistem Pemerintahan berbasis Elektronik. Untuk memperbaiki jabatan fungsional agar sesuai dengan ruang lingkup bidang digital bukan suatu yang mudah karena permasalahannya kompleks maka BPSDM Kominfo mempunyai strategi dengan melaksanakan berbagai pelatihan di bidang digital.

Kabadan menjelaskan bahwa Secara nasional Indonesia telah memiliki SKKNI dan peta okupasi bidang digital yang merupakan sebuah karir path untuk profesi dibidang digital yang diterapkan di Industri. Ada 9 level jabatan dan 16 ruang lingkup untuk pembagian profesi bidang digital namun hal ini belum diterapkan di ASN masih di Akademisi dan Industri, karena di ASN sudah ada jabatan fungsional sebagai referensi untuk pembinaan karir ASN.

Kabadan berharap sebagai langkah awal kerjasama antara BPSDM Kominfo dan Prospera dapat diawali dengan Prospera membantu menyediakan nara sumber untuk pelatihan DLA, agar para pimpinnan mendapatkan pengalaman tentang perkembangaan teknologi terkini. Kemudian dilanjutkan dengan perbaikan modul mindset Digital yang merupakan materi wajib yang harus diselesaikan oleh para peserta pelatihan DTS sebelum mendpatkan sertifikat pelatihan.


Label
gta, dla, bpsdm, kominfo, prospera