Gambar: Foto bersama Kepala Pusbang Litprof SDM Informatika, Dr. Ir. Hedi M. Idris bersama pejabat Dinas KOMINFO Kota Pekalongan, dan peserta Sertifikasi SKKNI bidang Informatika Angkatan Kerja Muda Kota Pekalongan dan Sekitarnya.

  • Bagikan

Setelah beristirahat selama Bulan Ramadhan 1438 H, Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Informatika kembali hadir melakukan fasilitasi sertifikasi berbasis SKKNI bidang Informatika selama 3 hari ini di Kota Pekalongan. Fasilitasi ke 23 ini di helat di Hotel Horizon, jalan Gajah Mada Kota Pekalongan. Fasilitasi sertifikasi berhasil memenuhi target peserta sebanyak 75 orang. Sertifikasi kali ini berkerja sama dengan LSP TIK Indonesia yang berpusat di AMD Center Building Surabaya.

Kegiatan yang dimulai pada tanggal 11 Juli diawali dengan Pembukaan yang di hadiri oleh Kepala Pusbang SDM Informatika, Dr. Ir. Hedi M. Idris, M.Sc, Kepala Dinas Kominfo Kota Pekalongan, Dr. Sri Budi Santoso, M.Si, dan Direktur LSP TIK yang di wakili oleh Dr. (Cand.) Anang Kukuh, ST., MT. Dalam sambutan Pembukaan, panitia yang diwakili oleh Kabid Literasi Informatika, R.M. Agung Harimurti, M. Kom mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara kegiatan Pusbang Informatika dengan LSP TIK yang kesekian kalinya. Sertifikasi di Pekalongan ini menguji kompetensi yang terbagi dalam 5 cluster, yaitu: Digital Imaging yang diikuti 5 peserta, Help desk diikuti 1 peserta, Junior Programming diikuti oleh 13 peserta, Practical Office Advance diikuti 25 peserta, dan cluster yang paling banyak diminati adalah Junior Networking dengan 31 peserta.

Kepala Dinas Kominfo Kota Pekalongan menyatakan sangat berterima-kasih atas dipilihnya Kota Pekalongan sebagai Penyelenggara Sertifikasi kali ini. Kota Pekalongan yang baru saja di pilih sebagai project percontohan Open Government di Indonesia oleh Kantor Staf Presiden mempunyai prestasi e-Government yang cukup baik. Pada penilaian indeks e-Government Indonesia (Pe-GI) 2016, Pekalongan menduduki peringkat ke dua setelah Surabaya (nilai 356), sementara Pekalongan mendapatkan 354 point, hanya selisih 2 poin. Padahal Kota Surabaya mendapatkan anggaran 7 trilyun sementara Pekalongan hanya tidak sampai 1 trilyun anggaran operasionalnya. Kota Pekalongan berharap untuk tetap dijadikan tempat penyelenggaraan Sertifikasi bidang Informatika untuk tahun-tahun selanjutnya.

Acara sertifikasi di buka secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi Informatika. Dr. Ir. Hedi M. Idris menyatakan bahwa saat ini dunia kerja terlebih bidang Industri tidak hanya membutuhkan ijazah tetapi di tuntut juga mampu menunjukkan skill dan perilaku yang baik. Kepala Pusbang juga mengajak Pemerintah Daerah dan sektor swasta untuk turut berkontribusi dalam pelaksanaan sertifikasi ini mengingat banyaknya lulusan SMK (250000/ tahun) yang tidak dapat di fasilitasi oleh Kementerian Kominfo. Menginggat Kementerian hanya mampu menanggung 3000 siswa per tahun. Hasil sertifikasi di Kota Batik ini berhasil meluluskan 60 % peserta sertifikasi dengan predikat Kompeten. (AHP)