Gambar: The 10th ICJC Meeting

  • Bagikan

Singapura, 22 Juli 2024 - Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik (Puslitbang Aptika dan IKP), Dr. Said Mirza Pahlevi, M.Eng., berkesempatan mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sebagai salah satu Chair dalam Working Group on Digital Inclusion and Skills yang baru diresmikan dalam forum The 10th Information and Communication Joint Committee (ICJC), pada tanggal 22 Juli 2024 di Marriott Tang Plaza Hotel, Singapura. Pertemuan ICJC merupakan pertemuan rutin antara negara Indonesia dan Singapura yang bertujuan untuk menjadi media diskusi, bertukar informasi dan praktik terbaik (best practices), serta sebagai media inisiasi kerjasama.

Working Group Digital Inclusion and Skill (WG-DIS) dipimpin bersama oleh Said Mirza Pahlevi dan Grace Ng, Director of Digital Readiness and Learning Division, Ministry of Digital Development and Information (MDDI) Singapore. Pada Working Group ini, kedua negara membahas mengenai berbagai inisiatif dan program yang telah dilakukan untuk meningkatkan inklusi digital dan mengembangkan keterampilan digital masyarakat.

Program Inisiatif Pemerintah Indonesia dan Singapura dalam Mendorong Digital Inclusion and Skill

Singapura, sebagai negara yang telah dikenal sebagai negara terdepan dalam transformasi digital, memiliki beragam program yang bertujuan untuk mendorong inklusi digital dan mengembangkan keterampilan digital masyarakat Singapura. Pemerintah Singapura, dalam hal ini MDDI, berupaya untuk memastikan inklusi digital bagi semua warga negaranya, sehingga tidak ada masyarakat atau kelompok yang tertinggal (no one left behind). Grace Ng menyampaikan beberapa program yang telah dilaksanakan oleh MDDI, diantaranya adalah Digital for Life Movement, Singapore Digital Office, National Library Board Programs, dan Digital Skills for Life Framework. Program-program ini berfokus pada pengembangan keterampilan digital yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Salah satu sasaran utama dari program-program ini adalah masyarakat usia lanjut (senior age group), hal ini karena jumlah populasi masyarakat usia lanjut di Singapura cukup besar. Singapura memiliki konsep lifelong learning journey yang ditekankan pada program-program mereka untuk mendorong inisiatif masyarakat agar terus meningkatkan keterampilan mereka, termasuk keterampilan digital.

Pada kesempatan yang sama, Said Mirza Pahlevi, memaparkan program-program yang telah dilakukan oleh Kemkominfo, khususnya program-program di BPSDM Kominfo, yang berkaitan dengan digital inclusion and skills. Indonesia telah memiliki Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) yang merupakan alat pengukuran keterampilan digital masyarakat Indonesia, yang mana pengukurannya telah dilaksanakan sejak tahun 2022. Berbeda dengan Singapura, program-program yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia lebih mengutamakan pada peningkatan keterampilan digital yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kemkominfo, melalui BPSDM Kominfo, telah melakukan berbagai pelatihan melalui program Digital Talent Scholarship yang menyasar berbagai kelompok masyarakat, mulai dari lulusan baru (fresh graduate), pekerja profesional, UMKM, kelompok disabilitas, dan juga pimpinan. Program yang dimiliki oleh BPSDM Kominfo bertujuan untuk upskilling dan reskilling keterampilan digital masyarakat Indonesia.

Peluang Kolaborasi Indonesia-Singapura di Masa Mendatang

Meskipun memiliki perbedaan target dalam program pengembangan keterampilan digital masyarakat, tidak menutup peluang kolaborasi antara negara Indonesia dan Singapura. Disampaikan oleh Said bahwa program-program keterampilan digital yang ada di Singapura dapat menjadi salah satu acuan untuk mengisi program keterampilan digital level dasar (foundational) sebelum masyarakat Indonesia diberikan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital. Dalam Working Group ini, kedua negara juga menyusun Term of Reference (TOR) yang dapat dijadikan acuan untuk kolaborasi maupun pelaksanaan Working Group berikutnya. beberapa kolaborasi yang diusulkan oleh pemerintah Indonesia pada forum ini diantaranya adalah mengundang perwakilan Pemerintah Singapura untuk menjadi pembicara di beberapa program BPSDM Kominfo mendatang, serta mendorong talent exchange antar kedua negara melalui program pelatihan atau workshop.

The 10th ICJC Meeting juga menjadi ajang bagi kedua negara untuk membahas isu-isu lain yang tidak kalah pentingnya, seperti tata kelola kecerdasan buatan (AI Governance) dan upaya bersama dalam memerangi penipuan (Combatting Scams). Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk membangun kemitraan yang lebih kuat dan komprehensif di bidang digital. Partisipasi aktif Indonesia dalam WG-DIS dan The 10th ICJC Meeting mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan masyarakat Indonesia menghadapi era digital yang semakin kompleks. Kolaborasi dengan Singapura, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara digital yang berdaya saing global.


Label
kolaborasi;digital skills,