Astana, 4 September 2024 – "Digital skills are the currency of the future. Let’s invest in our talent today to unlock the economic potential of tomorrow." ucap Kepala Badan BPSDM Kominfo, Hary Budiarto, dalam sambutannya di The Nineteenth Session of the Governing Council of APCICT pada hari Rabu (4/9) silam.
Bertempat di Astana Congress Center, Astana, Kazakhstan, agenda berlangsung dari tanggal 3 hingga 4 September 2024. Acara ini mencakup berbagai kegiatan strategis yang bertujuan memperkuat kerjasama dan pengembangan kapasitas di bidang TIK.
Hary Budiarto menyampaikan gagasannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan dan Literasi Digital UMKM melalui Program Beasiswa Talenta Digital di Indonesia”. Ia menyampaikan bahwa inisiatif tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital tenaga kerja. Program tersebut sangat penting dalam proses menciptakan ekonomi digital yang kompetitif dan inklusif.
Adanya program Beasiswa Talenta Digital bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. UMKM memberikan kontribusi sebesar 61,07% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2022.
Namun, transformasi digital yang cepat dalam beberapa tahun terakhir – terlebih karena pandemi – telah menyoroti kebutuhan penting: literasi dan keterampilan digital. Selama pandemi, 34,3% UMKM di Indonesia memasuki ekosistem digital, yang menunjukkan kekuatan adanya kekuatan transformatif adopsi digital.
Melalui latar belakang tersebut, Kominfo mengadakan program Digital Talent Scholarship (DTS). “Program DTS dirancang untuk mengatasi skills gap dunia digital. Melalui pelatihan yang terarah, bimbingan, dan praktik di dunia nyata, program ini membantu menciptakan tenaga kerja yang melek digital dan siap mendukung UMKM dalam perjalanan digital mereka,” ujar Hary.
Pada akhir sambutan, Hary menekankan pentingnya skill dan literasi digital. “Saat kita menatap masa depan, jelaslah bahwa keterampilan dan literasi digital bukan lagi pilihan—keterampilan dan literasi digital sudah menjadi kewajiban . Program DTS bukan hanya tentang mempelajari keterampilan baru; tetapi juga tentang membuka pintu peluang baru dan memastikan bahwa setiap UMKM, terlepas dari ukurannya, memiliki perangkat untuk bersaing di panggung global,” tutupnya.