Gambar: Pembukaan DTS-TSA x Kampus Merdeka

  • Bagikan

Jakarta (26/08/2021) – Program Digital Talent Scholarship (DTS) yang diselenggarakan oleh Badan Litbang SDM merupakan program pelatihan yang mempersiapkan masyarakat Indonesia agar semakin cakap digital. Program ini memiliki sejumlah akademi pelatihan, salah satunya adalah Talent Scouting Academy (TSA) yang menyasar mahasiswa berprestasi tingkat akhir untuk melaksanakan magang dan pelatihan di perusahaan teknologi global.

DTS-TSA x Kampus Merdeka

Program DTS-TSA bekerja sama dengan sejumlah mitra, salah satunya dengan Program Kampus Merdeka dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama TSA dan Kampus Merdeka pada Mei lalu.

Dan sebagai bentuk implementasi kerja sama tersebut, pada Kamis (26/08) Badan Litbang SDM membuka program kolaborasi TSA dengan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka. Pembukaan ini berlangsung secara daring via Zoom dan turut disiarkan secara streaming melalui kanal YouTube Badan Litbang SDM.

Akademi DTS Paling Unik

Sekretaris Badan Litbang SDM, Haryati mengawali pembukaan tersebut dengan menyampaikan laporan bahwa keikutsertaan peserta dalam pelatihan ini dapat dikonversi menjadi SKS, dengan besaran maksimal 20 SKS. Hal ini sesuai dengan kebijakan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta Kepmendikbud Nomor 74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program Kampus Merdeka.

Haryati turut menyampaikan bahwa DTS-TSA x Kampus Merdeka merupakan akademi paling unik di antara akademi DTS lainnya. Hal ini karena TSA menjadi satu-satunya akademi yang memerlukan konsolidasi dan konversi SKS sebagai pengakuan di perguruan tinggi.

155 Peserta Mengikuti Pelatihan Secara Daring

Pada tahun 2021 ini DTS-TSA mengawali pelatihannya dengan bermitra bersama Cisco. Tema pelatihan kali ini, yaitu “DevSecOps Associate: Become Junior DevSecOps in Tech Company” merupakan tema yang cocok untuk memenuhi kebutuhan industri.

Lebih lanjut Haryati menyampaikan bahwa 155 peserta yang lolos dari 2.449 pendaftar akan mengikuti pelatihan dengan 580 jampel (1 jampel = 45 menit). Pelatihan kali ini akan berlangsung secara daring dengan metode synchronous dan asynchronous.

Cisco Hadir Sejak 1998

Pada kesempatannya, Area Academy Manager Cisco System, Adri Gautama menyampaikan bahwa Cisco hadir di Indonesia sejak tahun 1998. Awalnya Cisco hadir dalam pengembangan infrastruktur, lalu berlanjut dengan pembuatan dan penjualan sejumlah produk.

Namun, Cisco memandang perlu ada pelatihan dan sertifikasi berbasis Cisco. Pelatihan dan sertifikasi ini agar dapat memenuhi kebutuhan industri.

Kampus Merdeka Memungkinkan Peserta Pelatihan Memperoleh SKS

Sementara itu Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam dalam paparannya mengenai Kampus Merdeka kembali menekankan bahwa melalui kerja sama dengan program Kampus Merdeka, para peserta pelatihan DTS dari kalangan mahasiswa dapat mengkonversi pelatihan yang diikutinya untuk memperoleh SKS. Program ini pun memungkinkan setiap mahasiswa yang ingin mempelajari dan memperdalam hal-hal di bidang lain dapat mengikuti pelatihan tanpa harus pindah/ganti jurusan.

Begitu pula mahasiswa yang memiliki semangat wirausaha akan diberikan bimbingan dan memperoleh sejumlah teknik jitu berwirausaha. Dalam program Kampus Merdeka terdapat pula kampus kehidupan yang memberikan kesempatan untuk magang maupun mengikuti pertukaran pelajar, dengan harapan bahwa setiap mahasiswa yang lulus nantinya telah siap terjun ke industri.

Pemenuhan Kebutuhan Talenta Digital, PR Bersama

Sebelum resmi membuka program DTS-TSA x Kampus Merdeka, Kepala Badan Litbang SDM, Hary Budiarto dalam sambutannya menyampaikan bahwa pandemi memaksa masyarakat mengubah cara kerja, aktivitas, belajar, hingga transaksi dari luring menjadi lebih banyak secara daring. Lebih lanjut Hary menyampaikan bahwa hingga tahun 2030 Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital, atau sekitar 600 ribu talenta digital per tahunnya.

Untuk tahun 2021 ini DTS menargetkan menghasilkan 100 ribu talenta digital. Oleh karenanya pemenuhan kebutuhan talenta digital ini menjadi PR bersama di antara kementerian/lembaga dan berbagai organisasi. (Pubdokpus/G/RAF)


Label
digital, talent, scholarship, dts, talent, scout, academy, tsa, kampus, merdeka, sertifikat, cisco, badan, litbang, sdm, kementerian, kominfo, ditjen, dikti, kemdikbudristek