Gambar: Foto Rapat Monitoring Kinerja dan Pembahasan Model Pembelajaran pada DTS yg dikelola Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi

  • Bagikan

Jakarta (08/07/2024) — Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi (Pusbang Proserti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melaksanakan rapat monitoring dan pembahasan model pembelajaran DTS bersama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kominfo, Bapak Hary Budiarto. Kegiatannya berupa evaluasi efektivitas dan capaian berbagai program pelatihan yang diselenggarakan selama semeseter 1 tahun 2024. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Pusbang Proserti Bapak Hedi M. Idris beserta seluruh pegawai dilingkungan Pusbang Proserti.

Rapat yang berlangsung di Gedung Kementerian Kominfo Jakarta Pusat tersebut diawali dengan paparan oleh Kepala Pusbang Proserti yang menunjukan capaian dari ke empat akademi yang ada dibawah naungan Pusbang Proserti yaitu Professional Academy yang memiliki target sebanyak 7.000 peserta dengan 5.156 yang sudah on boarding, Fresh Graduate Academy yang memiliki target sebanyak 4.200 dengan 2.721 sudah on boarding, Vocational School Graduate Academy yang memiliki target 500 dengan 200 sudah on boarding, dan Talent Scouting Academy yang memilik target 2.300 dengan 388 sudah on boarding.

Kepala Badan menekankan pentingnya evaluasi berkala untuk memastikan program-program pelatihan berjalan sesuai dengan target dan tujuan yang telah ditetapkan. Beliau juga menekankan perlunya inovasi dalam metode pelatihan untuk mengantisipasi kebutuhan industri yang terus berkembang.

Kepala Badan menyampaikan rencana pembangunan DTC (Digital Talent Center) atau pusat pengembangan talenta digital dengan tujuan mewujudkan SDM unggul yg berdaya guna di bidang digital di Indonesia. Harapannya DTC dapat membantu mengurangi gap kebutuhan talenta digital di Indonesia yang berdasarkan riset BPSDM Kominfo terdapat sebanyak 458 ribu gap talenta digital dari Tahun 2023-2030 nanti.

Kepala Badan menjelaskan model pelatihan mulai tahun depan yaitu melalui 3 metode pembelajaran yaitu self pace learning pada level digital mindset, digital literacy dan basic digital skill, selanjutnya melalui hybrid learning , hackaton, virtual internship, dan job fair khusus untuk level intermediate dan advance digital skill dan terakhir melalui pembelajaran luring serta berbasis proyek untuk level digital specialist dan digital expert. Maka diminta Pusbang proserti dapat segera rencana pengembangan model pelatihan untuk pengembangan talenta digital yang ada pada akademi FGA, VSGA, TSA, dan ProA.

Untuk VSGA dibuatkan modul di LMS para dosen belajar ambil materinya untuk perbaikan modul perkuliahan dan mahasiswanya di sertifikasi berbasis SKKNI. Sedangkan TSA yg sasaranya mahasiswa diberikan proyek dari pemerintahan atau magang virtual kemudian kegiatan di konversi ke SKS. Model kerjasamanya dg lembaga seperti Aptikom atau LLDikti bukan ke perguruan tingginya.

Untuk FGA berupa penawaran pekerjaan arau suatu lomba ketrampilan atau sertifikasi global dari Glotech atau travel studi ke luar negeri tapi didahului kesemua kegiatan tadi didahului pelatihan yg berjenjang. Untuk ProA dilaksanakan pelatihan tingkat lanjut dan berbayar dalam lingkup PNBP

Selain itu Kepala Badan memberikan arahan terkait program beasiswa kominfo terutama para alumninya untuk dibuatkan organisasinya, sehingga bisa berkontribusi byk bagi kominfo. Program S2 selanjutnya berupa kelas khusus untuk 20 orang serta sistem pembelajarannya hybrid lebih banyak online.

Dengan adanya evaluasi berkala seperti ini, diharapkan kualitas dan efektivitas program pelatihan dapat terus ditingkatkan, sehingga Indonesia dapat memiliki talenta digital yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di era digital.


Label
dts, pusbang, profesi, sertifikaski