Serpong (21/05/2021) – Dalam rangka pelaksanaan percepatan transformasi digital, Badan Litbang SDM terus bergerak memperkenalkan program Digital Talent Scholarship (DTS). Sosialisasi DTS kali ini dilakukan di Institut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong.
Sosialisasi ini diselenggarakan secara luring di Aula Rapat Gedung Bakri, Kampus ITI pada Jumat (21/05). Acara ini diikuti oleh sejumlah jajaran pengurus serta dosen ITI.
Mata Kuliah Transformasi Digital agar Lulusan ITI Melek Teknologi Digital
Dalam sambutan pembukanya, Rektor ITI, Syahril Makosim menyampaikan bahwa di ITI sudah ada mata kuliah wajib terkait transformasi digital. Mata kuliah tersebut memiliki bobot 2 SKS.
Lebih lanjut Syahril menyampaikan bahwa tujuan mata kuliah tersebut agar setiap lulusan ITI melek teknologi digital/informasi. Oleh karenanya, DTS menjadi program pengembangan SDM yang pas dengan mata kuliah tersebut dan tentunya ITI ingin menjadi bagian (mitra, red) dari DTS.
Presiden RI Menargetkan 600 Ribu Talenta Digital per Tahun
Kepala Badan Litbang SDM, Hary Budiarto dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam pidato Presiden RI, Jokowi menargetkan 600 ribu talenta digital per tahunnya. Dan salah satu sasarannya adalah SDM Kominfo.
Lebih lanjut Hary menyampaikan paparan tentang DTS. Dalam paparannya disebutkan bahwa DTS memiliki delapan akademi, seperti halnya di kampus.
Penyiapan Talenta Digital Bagian dari Penerapan Transformasi Digital
Hary turut menyampaikan bahwa penerapan transformasi digital dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Merujuk pada pendapat Jokowi, terdapat lima cara, yaitu:
- Memperbaiki akses Internet – Ini menjadi tanggung jawab BAKTI dengan membeli satelit Satria pada tahun 2023 yang dikhususkan untuk konektivitas Internet.
- Penerapan satu data Indonesia – Penerapannya dalam bentuk data center (seperti cloud) dan diharapkan pada tahun 2023 sudah beroperasi.
- Menyiapkan talenta digital – Target sembilan juta talenta sampai dengan tahun 2024.
- Penyediaan anggaran.
- Birokrasi
Berdasarkan penelitian LinkedIn, hanya dua dari 10 orang di Indonesia yang sesuai dengan kriteria lowongan kerja. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, seperti global tech agar target tersebut dapat tercapai, bahkan ada pelatihan bagi para buruh migran agar mereka mengerti teknologi digital.
Seusai paparan, sesi berikutnya diisi dengan diskusi dan pembahasan perpanjangan kerja sama di antara Badan Litbang SDM dengan ITI. Dalam sesi diskusi sendiri terdapat sejumlah pertanyaan terkait DTS.
FGA akan Dapat Diikuti oleh Mahasiswa Tingkat Akhir
Salah satu bahan diskusi, yaitu terkait persyaratan minimal lulusan D3/D4/S1 yang disampaikan oleh Kepala Program IT ITI, Sulis. Lebih lanjut Sulis menyampaikan bahwa sebenarnya banyak mahasiswa tingkat akhir, baik yang sudah mulai maupun belum menyusun TA, tertarik untuk mengikuti program DTS ini.
Menanggapai hal itu, salah satu anggota Pokja Publikasi DTS, Krismassion menyampaikan bahwa ke depannya DTS ini dapat diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir. Hary turut melengkapi bahwa DTS, terutama akademi FGA akan diubah juklaknya untuk mengakomodir kebutuhan tersebut.
Bahkan, keikutsertaan mahasiswa dalam pelatihan DTS dapat dikonversi ke dalam SKS. Hal ini agar sejalan dengan program Kampus Merdeka dari Kementerian Dikbud Ristek.
Berbagai Pelatihan di DTS Berdasarkan Kebutuhan Pasar
Sulis turut mengungkapkan bahwa di daerah sekitar ITI terdapat UMKM yang memungkinkan untuk ditingkatkan melalui pelatihan Thematic Academy (TA) DTS. Menanggapi hal itu Hary menjelaskan bahwa TA memang fleksibel menyesuaikan kebutuhan temanya.
Untuk itu pihak ITI bisa mengakomodir kebutuhan teman-teman UMKM tersebut dengan mengirimkan proposal ke tim DTS. Hal ini agar ada gambaran biaya dan kami bisa turut mengajak pihak Pemda.
Saharudin, salah satu dosen di Jurusan Teknik Elektro ITI turut menanyakan kemungkinan pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran dilaksanakan pada salah satu satu pelatihan DEA. Menanggapi hal itu, Pokja Publikasi DTS menyampaikan bahwa hal itu sangat mungkin dilakukan, termasuk jika ada kebutuhan lain seperti pelatihan System Administrator maupun Networking.
Berbagai kebutuhan pelatihan tersebut dapat disampaikan proposalnya. Mengingat pelatihan-pelatihan yang dilakukan berdasarkan kebutuhan yang ada.
Badan Litbang SDM dan ITI Serpong Siap Kembali Bermitra
Dalam pembahasan perpanjangan kerja sama Badan Litbang SDM dengan ITI, Koordinator Perencanaan Program dan Pelaporan, Hendra Fatadona menyampaikan bahwa Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo telah memiliki MoU maupun PKS dari sejak tahun 2018. Namun demikian, kerja sama ini berakhir pada April 2020.
Sehingga untuk bermitra kembali dalam pelaksanaan DTS, perlu ada koordinasi lebih lanjut dan mendetil dalam penyusunan PKS. Menanggapi hal tersebut Syahril memberikan arahan kepada jajarannya untuk dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan tim DTS – Badan Litbang SDM.
===
Pudbokpus – Kontributor: Satrya M; Redaktur: Riguna A. Fazar
Label
sosialisasi, digital, talent, scholarship, dts, institut, teknologi, indonesia, iti, serpong