• Bagikan

Sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana era persaingan bebas antara Negara asia tenggara dimulai pemerintah Indonesia melalui kementerian Kominfo menggalakkan sertifikasi khusus bagi angkatan kerja muda bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diseluruh Indonesia. Kabupaten Lombok Barat kali ini mendapatkan kesempatan untuk menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan sertifikasi Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagai salah satu langkah untuk mengantisipasi tenaga kerja dalam negeri khususnya angkatan kerja muda Kabupaten Lombok Barat mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar.

SKKNI yang dilaksanakan tanggal 2 sampai 5 Mei di hotel Lombok Raya kabupaten Lombok Barat diikuti oleh 70 orang peserta yang merupakan alumni SMK, D1, D2 dan D3 bidang TIK dengan beberapa cluster kompetensi pilihan diantaranya Junior Programming, Junior Networking, Technical Support, Operator dan Multimedia/Desain Grafis.

Kepala BBPPKI Makassar Ir. H. Ruslan Harun,MM dalam sambutannya menjelaskan Percepatan peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja bagi angkatan kerja muda, merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah dalam rangka mengakselerasi (mempercepat) pengembangan SDM berbasis kompetensi seperti yang selama ini dicita-citakan. Upaya akselerasi tersebut dilakukan untuk melaksanakan salah satu program Nawacita Pemerintah periode 2015-2019, yaitu peningkatan daya saing tenaga kerja, yang dibidang komunikasi dan informatika, yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ka. Balai BBPPKI Makassar Ir.H.Ruslan Harun,MM menyampaikan sambutan pada acara SKKNI Lombok Barat

Acara ini dihadiri dan dibuka oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid,Sag, MSi. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwasanya Era MEA adalah era pasar tunggal (Single Market) yang memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa mereka kepada negara-negara lain yang masih dalam lingkup Asia Tenggara dengan mudah. Salah satu kebijakannya adalah dengan tidak menerapkan bea masuk (Free Trade Area). Basis produksi yang digalakkan ini menjadikan arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil serta aliran modal pun lebih mudah dan bebas keluar masuk ke suatu Negara . Menanggapai kondisi itu, beliau mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai salah satu Negara anggota ASEAN mengoptimalkan kompetensi angkatan kerja sebelum memasuki dunia kerja sebagai salah satu bentuk antisipasi persaingan tenaga kerja menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 sehingga tenaga kerja Indonesia sudah harus berbasis kompetensi yaitu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) termasuk tenaga kerja yang ada di Kabupaten Lombok Barat.

Dalam kaitannya antara era MEA dan kesiapan tenaga kerja, kabupaten Lombok Barat berkomitmen membentuk Skill Labour yang terdiri dari :

  1. Membantu angkatan kerja muda untuk memiliki keahlian dan pemikiran yang bersifat global yakni memiliki kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi dengan bahasa asing;
  2. Memahami nilai kearifan lokal untuk memfilter budaya-budaya negara lain yang pasti masuk dan mempengaruhi budaya kita;
  3. Mengggalakkan adanya pelatihan dan kompetensi kerja yang akan sangat membantu tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan dirinya sehingga ia dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain yang sudah terampil dan terlatih.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid,Sag, MSi memberi sambutan sekaligus membuka acara SKKNI

Mengakhiri sambutannya, beliau atas nama pemerintah dan masyarakat Lombok Barat mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Melalui Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Makassar (tsm).