Jakarta, 14 November 2024 – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM TIK bertempat di Swissotel Jakarta PIK Avenue. Acara yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 16 November 2024 ini mengusung tema Catalyst Project: Fase Pertama "Ignitiation" sebagai langkah awal dalam meningkatkan semangat dan kreativitas para talenta digital DJPb dalam menghadapi transformasi teknologi yang terus berkembang.
Sebagai bagian dari acara, DJPb menghadirkan narasumber utama yaitu Bapak Dr.Eng Hary Budiarto, M.Kom., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komunikasi dan Digital RI. Kabadan memnyampaikan tentang "Rekomendasi Pemetaan Role Bidang TIK DJPb," dengan penekanan pada pentingnya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Peta Okupasi Nasional (PON) yang dirancang untuk membangun kompetensi SDM Indonesia agar relevan dengan kebutuhan industri digital dan lembaga pemerintahan serta perguruan tinggi untuk saat ini dan di masa depan.
Menurut Kabadan, pemetaan karir pegawai bidang TIK seperti untuk jabatan fungsional Pranata Komputer dapat berbasis pada SKKNI dan Peta Okupasi Nasional bidang TIK karena keduanya merupakan elemen vital dalam meningkatkan kualitas SDM TIK. SKKNI, yang dikembangkan melalui konsultasi dengan para pemangku kepentingan, menyediakan pedoman terstandarisasi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang relevan dengan kebutuhan kerja. Hal ini memungkinkan setiap individu di bidang TIK untuk memiliki sertifikasi yang diakui sesuai standar, sehingga mampu mengisi posisi dengan kompetensi sesuai tuntutan dunia kerja digital. “Penerapan SKKNI memastikan tenaga kerja kita memiliki kapabilitas yang sesuai dengan ekspektasi industri, baik secara nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Kabadan juga menekankan pentingnya digital mindset atau pola pikir digital bagi ASN dan talenta digital di DJPb untuk menghadapi perubahan era digital. “Pola pikir digital yang adaptif menjadi kunci untuk menciptakan inovasi berkelanjutan dalam pekerjaan, terutama di era disrupsi teknologi saat ini,” lanjut Dr. Hary. Dengan tagline Turning Ideas into Digital Reality – Imagine, Innovate, Implement, acara ini mendorong peserta untuk tidak hanya memahami teknologi digital tetapi juga mampu mengimplementasikannya guna memaksimalkan efisiensi, keamanan, dan kolaborasi di tempat kerja.
Acara ini memberikan beragam materi yang menyoroti aspek-aspek penting dalam pengembangan talenta digital, termasuk pentingnya pemetaan keterampilan dan sertifikasi yang relevan, strategi pengelolaan data digital yang aman, dan penerapan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). Pemahaman mendalam tentang teknologi ini akan mendorong SDM TIK DJPb untuk dapat berperan sebagai katalis transformasi digital di lingkungan kerja masing-masing.
DjPb mengharapkan bantuan BPSDM Komdigi untuk kerjasama dalam peningkatkan kapasistas SDM bidang TIK terutama untuk para pegawai yang sebagian besar memiliki jabatan fungsional Pranata Komputer. Saat ini permasalahannya kesulitan dalam memetakan jenjang karir di fungsional pranata komputer dengan kompetensi yang sesuai dg level KKNI dan peta Okupasinya. Sehingga yang memiliki jabatan ahli madya kompetensinya belum sesuai dengan kebutuhan ketrampilan di lingkup pekerjaan. Kabadan berharap masalah ini dapat dibantu oleh tim kerja SKKNI dan PON di BPSDM Komdigi agar kompetensi pranata komputer mempunyai ketrampilan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan di Ditjen Perbendaharaan kementerian Keuangan.
Label
ditjen, pembendaharaan, kemenkeu, komdigi, skkni, pon, 2025