• Bagikan

(Yogyakarta, 2 Februari 2016). “Akan terjadi aliran bebas barang dan jasa dalam era masayarakat ekonomi asean (MEA), oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri, membekali diri dengan kompetensi, yang pembuktiannya salah satunya dapat ditempuh melalui kepemilikan sertifikat kompetensi, seperti yang sedang kita lakukan saat ini”. Demikian paparan Prof. Dr. Gati Gayatri, MA, dalam acara pembukaan fasilitasi sertifikasi berbasis SKKNI bagi angkatan kerja muda di Yogyakarta.

Kegiatan yang dilakukan tanggal 2 hingga 5 Februaru di hotel Sahid Rich Jogja ini di ikuti oleh 75 orang angkatan kerja muda lulusan SMK atau diploma dengan tujuan untuk membantu angkatan kerja muda, khususnya bidang Komunikasi dan Informatika, untuk memperoleh sertifikat keahlian, yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung pencarian lapangan pekerjaan.

Program fasilitasi sertifikasi bagi angkatan kerja muda ini mulai di inisiasi sejak tahun 2013 dan mengingat mendapat tanggapan antusias dari masyarakat maka ditingkatkan jumlahnya pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 Badan Litbang SDM Kominfo mendapat anggaran tambahan untuk melaksanakan program dukungan fasilitasi sertifikasi ini secara lebih luas. Tercatan tahun 2015 program fasilitasi sertifikasi berbasis SKKNI dilaksanakan sebanyak 116 kegiatan, dengan total jumlah peserta sebanyak 11.785 dan jumlah peserta kompeten atau lulus sertifikasi sebanyak 7.488 orang. Program fasilitasi sertifikasi ini selain diselenggarakan oleh Pusat Litbang Literasi dan Profesi, juga dilaksanakan oleh UPT lain di Badang Litbang Kominfo, yaitu BBPPKI Medan. BBPPKI Makassar, STMM Yogyakarta, BPPTIK Cikarang dan BPRTIK Ciputat.

Melalui dukungan fasilitasi sertifikasi ini diharapkan angkatan kerja muda Indonesia mampu beralih dari lapangan kerja informal seperti pembantu rumah tangga, pelayan, operator mesin pabrik, buruh perkebunan atau tenaga kerja kasar lainnya, dapat beralih menuju angkatan kerja ahli. Melalui mekanisme kepemilikan seertifikat kompetensi keahlian inilah, menjadi salah satu langkah strategis guna meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia yang bergerak dibidang yang lebih baik.

Saat ini, dengan diberlakukannya MEA, sudah terdapat 6 (enam) Profesi yang sudah bebas bersaing di seluruh wilayah Asean, yaitu Insinyur, Pariwisata/perhotelan, Akuntan, tenaga pendidik, tenaga medis, dan Tenaga Survey. Kami berharap, lapangan kerja bidang Kominfo, dapat dipersiapkan agar dapat bersaing dengan tenaga kerja asing, baik di dalam negeri maupun di negara Asean lainnya. (fajar).