Ciputat - Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik (Puslitbang Aptika dan IKP), Kamis (24/11) menyelenggarakan kegiatan Konsinyering Proposal Penelitian Tahun Anggaran 2017. Acara ini dibuka oleh Kapuslitbang Aptika dan IKP, Wiryanta, dan dihadiri oleh pejabat eselon III, IV, para peneliti dan calon peneliti, beserta staf dilingkungan Puslitbang Aptika dan IKP.
Kegiatan ini bertujuan membahas program kegiatan penelitian Tahun Anggaran 2017. Dalam kegiatan ini dibahas mengenai judul-judul penelitian tahun 2017 yang di presentasikan oleh para koordinator peneliti Puslitbang Aptika dan IKP, Badan Litbang SDM. Penelitian Tahun 2017 terdiri dari 6 (enam) judul penelitian. Dengan rincian 4 (empat) judul bidang IKP dan 2 (dua) judul bidang Aptika.
Judul-judul tersebut adalah; “Analisis Isi Media “Agenda Media dan Citra Pemerintah Dalam Surat kabar Internasional, Nasional, dan Lokal”, dengan koordinator Haryati. Haryati mengatakan bahwa penelitian Analisis Isi Media untuk tahun 2017 tidak sebatas pada surat kabar lokal dengan fokus berita pada pencitraan pemerintahan Jokowi-JK . “Rencananya tahun 2017, format desain akan digunakan, tapi tidak dibatasi hanya pada surat kabar lokal saja. Sebenarnya tahun 2015 sudah mulai dilakukan, tapi hanya sebatas surat kabar lokal. Tahun 2017 difokuskan pada pencitraan pemerintahan Jokowi-JK pada kurun waktu 2015-2019.” Dikatakan juga bahwa penelitian ini di bantu oleh 8 (delapan) balai yang bertugas menyeleksi 31 surat kabar lokal untuk menganalisis berita tingkat pemerintah daerah dan pusat.
“Studi Komunitas Virtual Dalam Pengembangan masyarakat”, dengan koordinator Christiany Juditha. Juditha mengatakan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang telah mengubah hidup manusia, salah satunya dengan terbentuknya komunitas virtual yang jumlahnya semakin meningkat. “Teknologi dapat mempengaruhi bentuk komunikasi sekaligus dapat memunculkan implikasi tersendiri, salahsatunya dengan terbentuknya komunitas virtual di internet.” Dijelaskan juga bahwa komunitas virtual merupakan cara baru berkomunikasi melalui media baru, masyarakatnya juga tumbuh dan berkembang menggunakan TIK. Jumlah komintas virtual mengalami peningkatan tiap tahunnya.
“Kredibilitas Media online Sebagai Sumber Informasi”, dengan koordinator Vience M. Rumata. Vience menjelaskan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi oleh information seeking sebagai faktor dominan dalam penggunaan internet, dan terdapat 3 (tiga) jenis media online sebagai sumber informasi. “Information seeking merupakan salah satu faktor pendorong motivasi seseorang dalam mengakses internet. Jenis media online sebagai sumber informasi meliputi; media berita online, portal berita, dan website pemerintah. Saat ini portal berita merupakan jenis media online yang paling populer di Indonesia. Dalam skala global, detik.com berada pada peringkat ke-61, dan kominfo.go.id pada peringkat ke- 60.309.”
“Studi Implementasi e-Public Relation (PR) (di lingkungan) Pemerintah Pusat dan Daerah”, dengan koordinator Rieka Mustika. Rieka menyampaikan bahwa penelitian ini dilatar belakangi dengan hadirnya internet dalam kegiatan yang mengedukasi pemerintah, dengan fungsinya sebagai enabler channel yang lebih ke arah e-PR. “Penggunaan teknologi internet sebagai enabler channel kegiatan pemerintah dapat lebih efisien, sehingga proses pencapaian tujuan pemerintahan melalui internet dapat berjalan dengan baik”. Dijelaskan juga bahwa e-PR merupakan bentuk adaptasi dari PR konvensional yang beradaptasi sesuai dengan perkembangan teknologi di era 2.0.
Sedangkan judul penelitian bidang Aptika terdiri dari; “Studi Pengembangan Ekonomi Digital Kerakyatan”, dengan koordinator Yan Andriariza AS. Yan mengatakan bahwa latar belakang penelitian ini dikarenakan masih minimnya pemanfaatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) oleh golongan petani dan nelayan, sehingga dibentuk ekonomi kerakyatan digital. “Saat ini bisnis berbasis digital semakin menggerus bisnis berbasis konvensional, yang menyebabkan hal ini terjadi salahsatunya karena masih minimya pemanfaatan UMKM oleh golongan petani dan nelayan. Karena itu dibentuk sistem perekonomian nasional: ekonomi kerakyatan digital. Tujuannya untuk mengendalikan program ekonomi kerakyatan.” Ia juga mengatakan saat ini juga banyak start up yang menyediakan solusi perkembangan ekonomi kerakyatan berbasis digital.
“Perubahan Model Bisnis Pada Beberapa Sektor Strategis di Era Digital”, dengan koordinator A.Budi Setiwan. Budi mengatakan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi oleh model pengembangan e-business yang semakin menuntut pemerintah untuk mengawasi kegiatan electronic business. “Perkembangan TIK saat ini lebih kearah user friendly, dan pengembangan e-business saat ini semakin menuntut pemerintah untuk lebih banyak mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan electronic business terhadap 7 (tujuh) Key Area dalam pengembangan e-business Indonesia. Yaitu; Supply Chain, Aplikasi, Network, Transaksi Network, Modal Intelektual, Investasi dan Inovasi”. (NM)
Label
puslitbang aptika dan ikp, konsinyering, proposal, penelitian