Pekanbaru - Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Komunikasi Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) TIK Indonesia menyelenggarakan Sertifikasi Nasional berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Komunikasi di Kota Pekanbaru. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 17 s.d 20 Mei 2017 dan dihadiri oleh 76 orang peserta. Skema Sertifikasi yang diujikan antara lain adalah bidang keahlian Grafika Komunikasi, Photography, Video Editing, Copywriting, dan Infografis. Adapun lokasi ujian Sertifikasi dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang berlokasi di Novotel Pekanbaru.
Kegiatan ini diperuntukkan bagi angkatan kerja muda lulusan SMK, D3, D4 dan S1 bidang Komunikasi khususnya bidang studi penyiaran, animasi, video editing, multimedia, dan hubungan masyarakat yang belum memiliki pekerjaan di wilayah Provinsi Riau dan sekitarnya. Peserta kegiatan uji sertifikasi ini berasal dari lulusan beberapa SMK dan Perguruan Tinggi, antara lain Universitas Riau, Universitas Muhammadiyah Riau, UIN Suska Riau, SMKN 1 Pekanbaru, SMKN 3 Pekanbaru, SMK 5 Pekanbaru, SMK 6 Pekanbaru, SMK 5 Dumai, SMKN 2 Jambi, dan lainnya.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Sertifikasi, Yane Erina Marentek S.S selaku Ketua Panitia Penyelenggara dalam laporannya menyampaikan bahwa sasaran kegiatan ini adalah terwujudnya SDM angkatan kerja muda bidang komunkasi yang lulus uji kompetensi dan berhasil memiliki sertifikat keahlian sebagai bukti kepemilikan kompetensi standar yang dapat dimanfaatkan dalam memperluas kesempatan kerja.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Politik dan Komunikasi BAPPENAS, Drs. Wariki Sutikno, MCP yang pada kesempatan ini menyampaikan kepada peserta bahwa pentingnya semangat dan kegigihan untuk dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi untuk menyongsong persaingan regional dan global.
Sementara Prof. Dr. Gati Gayatri, MA selaku Kepala pusbang Litprof SDM Komunikasi dalam arahannya menyampaikan gambaran dan peta persaingan yang akan dihadapi oleh angkatan kerja muda. Gati gayatri menyampaikan bahwa sertifikasi kompetensi juga termasuk program prioritas nasional dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Berdasarkan data dari Kemnaker pada tahun 2016, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia saat ini berjumlah sekitar 71.000 orang atau mencapai 7.5% dari sebasaran tenaga kerja di Indonesia. Berdasarkan HDI (Human Development Index) saat ini Indonesia berada dibawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi angkatan kerja dalam negeri untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kompetensi agar mampu bersaing tidak hanya di dalam negeri namun juga diranah regional ASEAN dan global.
Gati juga menambahkan bahwa kesenjangan tenaga kerja yang terjadi di Indonesia dapat disebabkan oleh kurangnya kemampuan berbahasa asing, kurangnya kemampuan IT, kurang kemampuan berfikir kritis, serta sikap dan prilaku kerja/ profesionalisme .
Saat ini demand atau permintaan tenaga kerja komunikasi mengalami peningkatan hingga 63%.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian pada tahun 2016, industri bidang komunikasi khususnya kontent di Indonesia tumbuh sebesar 5.67%, angka ini melebihi angka rata-rata pertumbuhan nasional dengan total PDB mencapai Rp. 641 triliun serta mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 11.8 juta orang.
Mengakhiri arahanya Gati mengingatkan para peserta untuk dapat mempersiapkan diri dengan memiliki sertifikat keahlian sebagai bukti kepemilikan kompetensi agar mampu bersaing di pasar global serta untuk tidak lupa berkarya dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. (WWZ)
Label
skkni, komunikasi