Gambar: Foto Rapat Koordinasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Komdigi Tahun Anggaran 2025

Jakarta, 24 Desember 2024 – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi, Bapak Hary Budiarto. Acara berlangsung di Pusdiklat Kemkomdigi, Kebon Jeruk, Jakarta, bersama dengan seluruh pegawai Pusdiklat.

Rakor ini menyoroti program pelatihan strategis yang akan dijalankan Pusdiklat pada tahun 2025-2029. Dua program utama menjadi fokus diskusi, yakni Government Transformation Academy (GTA) yang dirancang khusus untuk meningkatkan kompetensi digital Aparatur Sipil Negara (ASN), serta Digital Leadership Academy (DLA), sebuah pelatihan kepemimpinan digital yang dapat diikuti oleh ASN maupun sektor privat.

GTA bertujuan membekali ASN dengan keterampilan digital yang relevan untuk mendukung tata kelola pemerintahan berbasis teknologi, sejalan dengan transformasi digital nasional. Sementara itu, DLA didesain untuk menciptakan pemimpin digital yang adaptif terhadap perubahan teknologi, baik di sektor publik maupun swasta, guna mendukung peningkatan daya saing Indonesia di tingkat global.

Dalam arahannyaa, Bapak Hary Budiarto menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan pelatihan DLA, dan perlu menyusun roadmap pertahun pelaksanaan DLA misalnya 5 provinsi target th 2025 meliputi Sumsel, Kalsel, Sulut, Jateng dan Banten, Identifikasi rencana aksi peserta bisa dilakukan sblm oelatihan agar sinkron dg prigram TSA-DTS dan siapkan micriskill berisi mindset digital agar bisa diakses terlebih dahulu sbg persyaratan mengikuti pelatihan.

Program GTA untuk menjadikan ASN sebagai penggerak utama inovasi digital di pemerintahan dapat dengan cara seluruh ASN diminta akses LMS pembelajaran ASN digital Komdigi, ASN bebas untuk memilih kompetensi, ASN stlh menyelesaikan learning path profesi tertentu boleh mengajukan sertifikasi.

Maka perlu disiapkan materi atau modul pembelajaran microskill yg berisi literasi digital, mindset digital dan digital basic skill. Laksanakan pelatihan ASN ditingkat intermediate dg metode hybrid yg bisa dilaksanakan satker UPT shg para widyaiswara menjadi pengajarnya, materi pelatihan bisa dipilih tertentu sj misalkan pengelolaan SPBE, Komunikasi kebijakan, Keamanan siber, Artficial Intelligence dll. dimana para widyauswara memiliki kompetensinya.

Melalui Rakor ini, Kabadan berharap seluruh elemen Pusdiklat dapat menyatukan visi dan memperkuat koordinasi demi tercapainya target pelatihan digital yang inovatif dan inklusif. "Kami berharap program GTA dan DLA tidak hanya meningkatkan kapasitas ASN dan sektor privat, tetapi juga mendorong percepatan transformasi digital di seluruh lini, menuju Indonesia Emas 2045.


Label
rakor, pusdiklat, 2025