(Tanggerang, 17 September 2024) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Kementerian Pertanian menyelenggarakan Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahap VIII, sebuah program yang bertujuan mempercepat pertumbuhan industri lokal melalui peningkatan penggunaan produk-produk dalam negeri. Acara ini diadakan di ICE BSD, Tangerang, Banten, dan dihadiri oleh berbagai pejabat kementerian serta pelaku industri lokal.
Acara dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, dan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Putu Jayan Danu Putra.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi pada sambutannya menekankan bahwa Temu Bisnis P3DN merupakan langkah konkret untuk mempercepat pertumbuhan industri dalam negeri, terutama melalui pemanfaatan teknologi digital. “Temu Bisnis P3DN ini menjadi platform strategis yang mempertemukan pelaku usaha lokal dengan potensi pasar yang lebih luas, baik dari sisi peningkatan kualitas maupun daya saing produk lokal”.
Acara ini merupakan upaya bersama untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital di Indonesia dengan mengintegrasikan teknologi dan digitalisasi ke dalam proses produksi serta pemasaran produk lokal. Tema yang dipilih pada tahun ini adalah Membangun Ekosistem Ekonomi Digital untuk Produk Lokal, dengan bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri melalui teknologi digital agar bisa bersaing di pasar global.
Pada acara tersebut juga diselenggarakan sesi Talkshow Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Kepala BPSDM Kominfo, Kepala Badan, sebagai salah satu narasumber menyoroti pentingnya keterampilan digital bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era digital. Disampaikan bahwa keterampilan digital ini sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital.
Kepala Badan menyampaikan bahwa pelatihan saja tidak cukup, UMKM membutuhkan pendampingan atau mentoring agar mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi saat menjalankan bisnis digital. Sebagai contoh, pelaku usaha kopi di Sumatera Barat Bukit tinggi yang dijumpai Kabadan mengeluhkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, untuk mengimplementasikan hasil pelatihan digital sangat membutuhkan pendampingan agar segala permasalahan yg muncul bisa diselesaikan.
Kepala Badan menekankan bahwa penggunaan data yang akurat perlu diperhatikan untuk mengarahkan strategi pemasaran UMKM. Menurutnya, dengan data yang tepat, efektivitas UMKM dalam memasarkan produk mereka dapat ditingkatkan.
Kabadan menambahkan bahwa pelatihan tingkat lanjut tentang cara membaca dan memanfaatkan data juga diperlukan untuk pelaku UMKM. Sebagai contoh, ketika ditemukan adanya permintaan tinggi untuk produk fashion, fokus mereka dapat diarahkan ke pasar yang sesuai. Dengan cara ini, pemanfaatan waktu dan sumber daya oleh UMKM dapat dilakukan lebih efisien," ungkapnya.
Selain itu, kerja sama dengan Bea Cukai juga telah dilakukan oleh BPSDM Kominfo untuk membantu pelaku UMKM memahami prosedur ekspor melalui aplikasi ekspor yg dibuat oleh bea cukai. Hal ini dibutuhkan karena banyak pelaku UMKM menerima pesanan dari negara seperti Arab Saudi dan Malaysia saat berjualan secara online dan pengiriman produknya harus melalui prosedur ekspor.
Dalam Sesi Talkshow tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Hokky Situngkir, yang membahas tentang transformasi digital UMKM, strategi adaptasi, dan pertumbuhan di era digital dengan fokus pada ekonomi online. CEO PT IMETA Solusi Nuteguh, Prasetyatrisi M. Riezka Asdwin Noor, menjelaskan tentang peran media sosial dalam membangun merek serta pemanfaatannya untuk pemasaran produk lokal. Selain itu, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia menyampaikan materi mengenai adopsi teknologi terkini oleh startup lokal, termasuk penggunaan AI, Blockchain, dan IoT.
Label
temu, bisnis, p3dn, kominfo, kementan