Yogyakarta-PPLPSI, Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Informatika, Badan Litbang SDM mulai hari ini Kamis 4 Mei 2017 sampai dengan Sabtu 6 Mei 2017, melaksanakan kegiatan Sertifikasi Nasional Berbasis SKKNI Bidang Informatika di Yogyakarta, DIY. Kegiatan yang diawali dengan pembukaan pada pagi ini, dihadiri dan di buka oleh Wakil Ketua Kominsi I DPR RI, H. Ahmad Hanafi Rais, SIP., MPP. Bertindak sebagai keynote speaker adalah Kepala Balitbang SDM Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA, serta laporan panitia disampaikan oleh Kepala Bidang Literasi Informatika R. M. Agung Harimurti, M. Kom. Acara ini dihadiri juga oleh Direktur LSP Informatika dan para Asesor, Disdikpora DIY, Disnakertrans DIY, dan BPPKI Yogyakarta.
Sertifikasi kali ini diminati oleh 100 orang pendaftar, akan tetapi karena keterbatasan kuota maka Sertifikasi ini hanya dapat diikuti oleh 75 orang peserta lolos seleksi. Seleksi meliputi nilai mata pelajaran Bahasa Inggris dan bidang studi TIK serta ketrampilan TIK dengan nilai rata-rata 8,0 (baik).
Pada sesi pembukaan, Kepala Bidang Literasi Informatika menyampaikan laporan bahwa diselenggarakannya kegiatan sertifikasi ini bertujuan membantu angkatan kerja muda bidang Informatika, khususnya lulusan SMK dan Pendidikan Tinggi Vokasi yang mempunyai prestasi baik di Kota Yogyakarta. Diharapkan dengan fasilitasi ini mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan dan pengakuan kompetensi kerja bagi mereka serta dapat menyiapkan angkatan kerja muda Indonesia dalam menghadapi persaingan SDM di tingkat nasional, regional, bahkan global. Di Yogyakarta ini klaster atau bidang keahlian yang akan di uji kompetensi meliputi: Network Administrator dan Programmer dengan tingkatan advanced. Harimurti berharap agar perserta sertifikasi di Yogyakarta dapat lulus 100 %.
Kepala Balitbang SDM, Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA, sebagai Keynote Speaker menyampaikan bahwa pada era liberalisasi sekarang, sertifikasi menjadi syarat mutlak SDM untuk bersaing di era global. Sertifikasi yang dimiliki seseorang merupakan ukuran kapasitas dan kompetensi yang dimiliki oleh individu tersebut. Dalam lingkup ASEAN kualitas SDM Indonesia bidang Informatika masih tertinggal di banding dengan Singapura, Malaysia, dan Filipina. Dengan perbandingan 1000 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang memiliki kompetensi cukup hanya 4,3 %, bandingkan dengan Filipina 8,3 %, Malaysia 32,6 %, dan Singapura yang mencapai 35 %. Kelemahan SDM kita terutama pada penguasaan bahasa inggris, keterampilan komputer, dan perilaku. Khusus untuk SDM di Kota Yogyakarta, Basuki berpesan bahwa “Jangan malu-malu dalam menyampaikan ide”. Tipologi orang Jogja cenderung pendiam tetapi mempunyai kompetensi dan dedikasi yang baik.
Pembukaan Fasilitasi SKKNI ini di tandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Ahmad Hanafi Rais, SIP., MPP. Dalam sambutannya Hanafi menyatakan bahwa “berbahagialah teman-teman yang hadir di sini, karena anda merupakan orang yang terpilih, dari 250.000 lulusan SMK dan Diploma, anda merupakan bagian dari 12.000 orang yang mendapat fasilitasi Sertifikasi secara gratis. Anda harus berjuang dan lulus sertifikasi ini, saya harap di Jogja sejarah akan tercipta, yaitu lulusan Sertifikasi ini sebesar 100%”. Hanafi juga berpesan bahwa peserta harus mempunyai determinasi atau azzam yang tinggi. Karena dunia di luar sana, di contohkan adalah Kuwait, ternyata masih banyak membutuhkan tenaga kerja muda yang berprofesi di bidang Informatika, perawat, dan infrastruktur. Kesempatan bagi kita untuk dapat mengisi lowongan di atas. Diakhir sambutan Wakil Ketua Komisi I DPR ini berharap acara fasilitasi Sertifikasi SKKNI Bidang Informatika terus dilanjutkan di masa-masa mendatang, karena telah terlihat hasilnya dan dapat member manfaat, tidak saja kepada peserta sertifikasi tetapi dunia usaha dan Negara. Hanafi juga memuji pelaksanaan sertifikasi kali ini lebih baik dari tahun kemarin.
Pembukaan acara ini diakhiri dengan pembacaan do’a dan sesi foto bersama oleh seluruh pemberi sambutan dan peserta SKKNI (AHP).