Gambar: 3

  • Bagikan

Jakarta (22/03/2022) – Guna mendukung percepatan transformasi digital, terutama pada sektor masyarakat digital, Kementerian Kominfo menghadirkan program Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri di bidang kominfo. Pada tahun 2022, program ini pertama kali dirilis pada awal Februari lalu.

Publikasi untuk menjaring peserta terus dilakukan. Dan kali ini melalui webinar yang berlangsung secara daring melalui Zoom dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemenkominfo TV dan BLSDM Kominfo pada Selasa (22/03).

Narasumber dari Universitas Indonesia, Tsinghua University, dan University of Twente

Webinar kali ini menghadirkan narasumber mitra dari tiga universitas, yaitu Universitas Indonesia, melalui Prodi Magister Teknologi Informasi. Dan dua universitas lainnya berasal dari Tsinghua University dan University of Twente.

Pada sambutannya, Kepala Badan Litbang SDM, Hary Budiarto menegaskan kembali bahwa pemberian beasiswa di bidang kominfo merupakan salah satu upaya penyiapan kebutuhan dan pengembangan SDM talenta digital. Hary menjelaskan bahwa pengembangan SDM digital di Kementerian Kominfo terdiri atas:

  • pelatihan literasi digital yang menyasar masyarakat umum;
  • pelatihan talenta digital serta beasiswa talenta digital yang menyasar para pekerja, mahasiswa, dan lulusan SMK;
  • pelatihan pimpinan digital yang menyasar para praktisi di tingkat pimpinan.

Beasiswa S2 Kominfo dapat diikuti oleh PNS/TNI/Polri dan masyarakat umum

Pada kesempatannya, Koordinator Perencanaan Program dan Pelaporan Sekretariat Badan Litbang SDM, Hendra Fatadona menyampaikan informasi terkait persyaratan pengajuan beasiswa S2 Kominfo. Untuk dapat mengikuti Beasiswa S2 di Kementerian Kominfo, para peserta harus memenuhi persyaratan umum, sebagai berikut:

  • memiliki masa kerja/pengalaman di bidang TIK minimal 2 tahun;
  • berusia maksimal 37 tahun bagi PNS/TNI/Polri dan 33 tahun bagi masyarakat umum;
  • belum memiliki gelar S2 dan tidak sedang ikut program pendidikan S2 dari lembaga lain;
  • lulusan S1 dengan standar IPK minimal 3,0;
  • persyaratan lainnya mengikuti persyaratan masing-masing perguruan tinggi yang dipilih serta persyaratan khusus bagi pendaftar umum dan PNS;
  • pendaftar beasiswa hanya diperkenankan mendaftar pada kelas regular;
  • mendapat izin pejabat yang berwenang.

Webinar berlanjut dengan sesi paparan dari masing-masing narasumber yang mewakili universitasnya. Paparan meliputi penjelasan program studi yang ada, jadwal pendaftaran, hingga masa kuliah.

Kurikulum MTI-UI terbagi menjadi dua

Betty Purwandari, sebagai perwakilan dari Program Studi Magister Teknologi Informasi (MTI) Universitas Indonesia (UI) menyampaikan bahwa program beasiswa di MTI-UI akan ditempuh dalam tiga semester. Kurikulum sendiri terbagi menjadi dua, yang menyasar ASN dan masyarakat umum.

Paparan selanjutnya diisi oleh Mr. Guo Xinning yang mewakili Tsinghua University. Dan paparan terakhir diisi oleh Hanna Dinkelbach dari University of Twente.

Webinar ini diikuti oleh sekitar 150 peserta via Zoom dan lebih banyak lagi melalui kanal YouTube. Melalui beasiswa ini diharapkan SDM Indonesia terutama di bidang kominfo dapat terus berkembang. Untuk informasi lebih detil silakan kunjungi laman beasiswa.kominfo.go.id (Pubdokpus/G/RAF)


Label
webinar, beasiswa, s2, dalam, luar, negeri, bidang, kominfo, tahun, anggaran, 2022, badan, litbang, sdm, universitas, indonesia, mti, tsinghua, university, of, twente